Berita

ilustrasi, sopir angkutan umum

Publika

Rekrut Sopir Kok Sembarangan

SELASA, 23 AGUSTUS 2011 | 02:29 WIB

RMOL. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah mencabut empat izin trayek angkutan umum jenis Metromini. Hal ini dilakukan guna membuat jera para sopir dan pemilik angkutan supaya tidak mudah merekrut orang secara sembarangan, hingga memba­hayakan nyawa orang lain.

“Selama 2011 ini ada empat izin trayek Metromini yang tertangkap dicabut karena ugal-ugalan. Para pengemudi selalu meremehkan keselamatan,” ujar Wakil Kepala Dinas Perhubu­ngan DKI Jakarta Riza Hasyim.

Dijelaskannya, tindakan tegas yang dia berikan kepada para pengemudi memang sudah sepa­tutnya. Pasalnya, dalam seminggu pihak­nya harus memeriksa dua sam­pai tiga bus yang terlibat kece­lakaan karena ugal-ugalan di jalan.


Saat pemeriksaan, pihaknya menemukan aksi ugal-ugalan didominasi oleh para sopir tem­bak. Sebab, jika sopir asli sudah memegang uang setoran, dia akan menyerah angku­tan itu ke ta­ngan sopir tembak. Se­hingga, kalau terjadi kece­lakaan, bukan menjadi tanggung jawabnya.

“Meski pelakunya adalah sopir tembak, tetapi  kami tetap mem­proses sopir aslinya. Kami juga mengimbau para pengusaha ang­kutan umum agar bisa me­mantau kendaraan tersebut, sehingga tidak diberikan ke sopir tembak,” kata Riza.

Sedangkan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lu­mowa menyambut baik tinda­kan tegas yang dilakukan Dishub Jakarta ini. Menurutnya, penca­butan izin trayek memang patut dilakukan terhadap pengendara yang tertang­kap melakukan pe­langgaran berat.

“Itu bagus, kami juga akan te­rus melakukan koordinasi untuk pe­nindakan selanjutnya. Kami juga sudah melakukan tindakan tegas kepada para pengemudi kendaraan umum yang terbukti mengendarai kendaraannya se­cara ugal-ugalan,” ujar Royke.

Tindakan tegas yang dilaku­kan, lanjut Royke, adalah  dengan men­cabut Surat Izin Mengemudi (SIM) para pengemudi. Penca­butan SIM ini dilakukan bila pengemudi sudah berulang kali terlibat kecelakaan atau pelanggaran.   [rm]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya