Berita

nazaruddin/ist

Nazaruddin akan Lupa Sudah Ditebak Sebelumnya

JUMAT, 19 AGUSTUS 2011 | 08:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Dugaan bahwa mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M. Nazaruddin akan lupa terhadap apa yang selama ini dikatakannya di publik sudah diprediksi sebelumnya. Karena, Nazaruddin, dalam berbagai nyanyiannya menuding banyak kalangan, tidak hanya elit Demokrat, tapi juga Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi terlibat dalam kasus yang membelitnya saat ini.

"Itu kan (pernyataannya) sangat riskan sekali. Orang yang disebut pasti takut terhadap ocehannya dan sangat manusiawi orang itu menyelamatkan diri. Tidak perlu pakai nalar panjang untuk membaca hal tersebut," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online tadi malam.

Makanya, muncul dugaan orang-orang yang selama ini dituding Nazaruddin berusaha mempengaruhi jalan pikir tersangka kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games tersebut. Dimaksudkan, agar Nazaruddin tidak lagi mengungkapkan alat-alat bukti yang selama ini dia klaim ada.


"Sekarang kan sudah terbukti. Surat yang ia sampaikan ke Presiden SBY, bahwa tidak akan lagi bernyanyi dan siap langsung divonis, asal anak-istrinya tidak diganggu menjadi bukti nyata, dia sudah berubah. Di balik itu, sebenarnya Nazaruddin dengan sengaja tidak mau lagi mengungkap kasus ini dan siap mengorbankan dirinya untuk menutupi keterlibatan aktor-aktor lain dalam kasus, yang mungkin berasal dari Partai Demokrat dan pejabat KPK," beber Saleh.

Makanya, Saleh kembali mengungkapkan, sejak awal dirinya sudah mengingatkan agar tim independen harus dilibatkan dalam penjemputan Nazaruddin dari Bogota, Kolombia untuk menepis dugaan adanya tekanan dan intimidasi kepada Nazaruddin. Karena hal itu tidak dilakukan, KPK berusaha membuktikan bahwa tidak ada tekanan dengan merilis video rekaman pemeriksaan Nazaruddin di Bogota, termasuk selama perjalanan ke Jakarta. Itu pun masih ada yang meragukan.

"Saya belum melihat videonya secara langsung. Kan tidak ada jaminan semuanya direkam, apalagi yang di-publish hanya cuplikan-cuplikannya saja. Karena itu, kita tetap merasa perlu untuk menanyakan kebenarannya," ungkap dosen FISIP UIN Jakarta ini.

Meski Nazaruddin sudah mengaku lupa dan tidak akan mengungkapkan lagi keterlibatan partai dan KPK, Saleh tetap berharap suami Neneng Sri Wahyuni itu bersedia mengungkap semua fakta itu tanpa harus takut. Diharapkan, Nazaruddin tidak mau mengorbankan diri hanya untuk kepentingan orang lain dan kepentingan sesaat. Meskipun dia terlibat, dia bisa saja berjasa dalam pemberantasan korupsi bila ia mau mengungkapkan fakta yang sesungguhnya. Dan itu sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.

"Kalau memang ada dugaan orang bahwa istrinya sengaja dikaburkan keberadaannya untuk dijadikan bahan sanderaan, kita meminta aparat keamanan untuk segera membawa dan menghadirkan anak-istrinya. Kegagalan Polri dalam menghadirkan anak istrinya semakin menguatkan dugaan bahwa itu digunakan untuk membungkam Nazaruddin. Apalagi, Polri sebelumnya menyatakan bahwa Nazaruddin dan istrinya ditangkap secara bersamaan dan akan dibawa ke Tanah Air. Tapi, nyatanya kan tidak," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya