RMOL. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo belum melihat adanya keterlibatan pihak asing dalam beberapa penyerangan di Papua.
Yang jelas, penyerangan itu dilakukan keÂlompok Organisasi Papua MerÂdeka (OPM) yang ingin menÂciptakan ketakutan dan kemerÂdekaan Papua.
“Penyerangan yang dilakukan OPM kepada TNI murni gangÂguan separatis atas beberapa patroli yang diÂlakukan anggota TNI. Belum terlihat ada dukuÂngan asing daÂlam penyerangan itu,†ujar Pramono Edhie Wibowo.
Menurutnya, para angÂgota TNI melakukan patroli untuk mengaÂmankan proÂgram Tentara NaÂsional Masuk Desa (TNMD), di Papua.
Menurutnya, para angÂgota TNI melakukan patroli untuk mengaÂmankan proÂgram Tentara NaÂsional Masuk Desa (TNMD), di Papua.
“TNI sudah mendeteksi bahwa mereka adalah kelompok sepaÂratis Organisasi Papua Merdeka,†tandasnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Apakah sudah dipastikan alaÂsan OPM menyerang TNI?
Saya ingin menjernihkan siÂtuasi, saat ini TNI sedang melaÂkukan TNMD. Sebab, selama ini daerah tersebut sudah lama tidak kita sentuh kegiatan pembaÂngunan.
Kita melakukan itu karena daerah tersebut (Puncak Jaya) cukup memprihatinkan. Pada saat kita melakukan TNMD, mungkin mereka terganggu. Karena meÂreka menjanjikan pembangunan daerah tersebut. Lalu datang TNI masuk desa dengan membangun tanpa kata-kata.
Saya tegaskan, mereka menyeÂrang bukan karena kami yang melakukan penyerangan terlebih dahulu. Kami sedang melakÂsaÂnakan patroli dalam rangka pengaÂmanan program TNMD. Ketika mereka menemÂbak, otoÂmatis kami melawan. Karena program TNMD ini meÂruÂsak keÂtenangan dan ketentraÂman meÂreka dan janji mereka.
Apakah ada rencana untuk melakukan operasi militer?
Kami belum ada rencana ke arah itu. Namun ketika ada peÂningkatan kegiatan OPM, maka secara otomatis kegiatan kita akan meningkat untuk melakÂsanakan pembersihan daerah tersebut.
Apa ada penambahan pasuÂkan di Papua?Kami menganggap satuan kami yang ada di Papua masih menÂcukupi. Namun kami akan meningkatkan intensitas patroli untuk menjaga wilayah keamaÂnan dan kedaulatan NKRI.
Dari mana senjata yang diÂpakai OPM?
Pada saat saya tanyakan keÂpada personel yang terkena temÂbak, mereka mengatakan senjata yang digunakan OPM merupakan senjata standar dan banyak rakitan.
Beberapa senjata mereka adaÂlah hasil rampasan dari personel TNI saat mereka menyerang pos kita. Kami juga belum mendeÂteksi adanya pasokan senjata dari pihak asing.
Mengenai kekuatan mereka, kami belum bisa pastikan. MeÂreka menggunakan sistem pergeÂrakan ke beberapa tempat, seperti bergerak ke Puncak Jaya, lalu bergeser ke daerah Timika.
Apa pembersihan OPM itu mengganggu masyarakat sipil?
Terus terang saja, kejadian itu jauh dari pemukiman warga. Apabila kita bertemu orang di jaÂlan, lalu menghadang dengan tembakan, ya kita tembak juga.
Kalau kita bisa menangkap hiÂdup, itu bagus. Tapi kalau meÂreka bersenjata dan kita berÂsenÂjata satu-satunya cara adalah meÂnembak.
Kasus penembakan helikopÂter bagaimana?
Pada saat itu heli sedang meÂlakukan evakuasi dengan mengÂambil korban tembak dari tempat kejadian. Ketika heli itu terbang, mereka mungkin melintas di daerah yang mungkin masih ada beberapa OPM, lalu mereka meÂnembaki heli kita.
Kejadian itu menyebabkan keÂrusakan di pesawat, tetapi sifatÂnya sementara dan masih bisa terÂbang. Tidak ada korban jiwa, kecuali satu orang personel yang meninggal karena tertemÂbak pada saat di darat.
O ya, bagaimana dengan wiÂlayah Kalimantan di perbataÂsan yang ingin mengibarkan benÂdera Malaysia?
Kami belum mengerti betul mengenai kejadian itu. Tapi pada dasarnya TNI menjaga wilayah perbatasan Kalimantan. Apabila itu ada, mungkin kaÂrena belum puas dengan pemÂbangunan di sana. Untuk itu kita perlu memÂÂÂperhatiÂkan kesejahÂteraan daerah di perÂbatasan KaliÂmanÂtan. Kalau perlu kita melakukan TNMD.
[rm]