Berita

ilustrasi, Jalan Baru Underpass Kota Bekasi Macet

Publika

Jalan Baru Underpass Kota Bekasi Macet, Pemkot Cuek

JUMAT, 05 AGUSTUS 2011 | 02:17 WIB

RMOL. Jalan Baru underpass Kota Bekasi di Jalan Baru Underpass, setiap pagi selalu macet total lebih dari 1 km. Kemacetan itu sudah berlangsung cukup lama. Anehnya, pejabat berwenang sesuai tugas pokok dan fungsinya terkesan cuek bebek. Ada kesan dibiarkan. Padahal, 200 meter dari lokasi ini ada kantor Walikota Bekasi.

Apakah benar Walikota Bekasi membiarkan jalan utama ini macet total dan jorok juga? Tentu, saat puasa gini kalau dibiarkan kemacetan akan terus merajalela, sampah-sampah juga selalu menumpuk. Pemakai jalan akan menjadi korban ketidaknyamanan.

Sumber kemacetan adalah tumbuhnya para penjual sayur yang sekarang tampaknya sudah dilegalkan oleh oknum-oknum tertentu. Pertigaan pertokoan Ramayana menjadi basis sumber kemacetan, banyak penjual berjajar di lini-lini jalan utama.


Sepanjang jalan baru, puluhan pedagang sayuran juga berjajar semrawut. Itu berdampak pula pada banyak mobil dan sepeda motor berjajar parkir di sepanjang jalan itu. Bisa dibayangkan, betapa carut marutnya jalan tersebut. Macet total, hampir terkunci, jorok, sudah menjadi sesuatu yang biasa di sepanjang jalan ini.

Kenapa para pedagang sayur tersebut tidak direlokasi di tempat yang lebih kondusif demi menghindarkan macet? Pernah beberapa kali petugas Satpol Pamong Praja merazia dan menghalau, kemacetan berhenti sejenak, tetapi esok harinya berulang lagi. Demikian seterusnya, yang tentu saja itu bukan solusi yang baik dan bijak.

Memang tak elok saling menyalahkan antar instansi. Agar kemacetan bisa teratasi dan para pedagang tidak dikor­bankan, mereka dapat direlokasi di tempat yang propor­sional, nyaman dan aman. Kalau tidak bisa mengatasi masalah sepele ini, Pemerintah Kota Bekasi hendaknya mengevaluasi dan mengganti pejabat-pejabat terkait yang jelas-jelas tidak bisa mengatasi kemacetan secara permanen, yang se­benarnya mudah diatasi secara bijak. Terima kasih.

Sandy Perdana, Bekasi 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya