Partai Demokrat tidak khawatir terhadap dampak politik yang ditimbulkan pasca pemecatan M Nazaruddin dari partai berlambang mercy tersebut.
“Saya kira semua keputusan mempunyai risiko, termasuk risiko politik dan lainnya. Kami sudah memperhitungkan sebesar apa risikonya,†ucap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Menurut Max, ketika NazaÂruddin tidak datang dan tidak mengklarifikasi apa yang diÂsebutÂkannya, hal itu menimbulÂkan dampak politik yang luas. Misalnya, dampak pencemaran nama baik terhadap partai dan kadernya.
Menurut Max, ketika NazaÂruddin tidak datang dan tidak mengklarifikasi apa yang diÂsebutÂkannya, hal itu menimbulÂkan dampak politik yang luas. Misalnya, dampak pencemaran nama baik terhadap partai dan kadernya.
“Apa yang disampaikan NaÂzaruddin itu kan tidak ada bukti-buktinya, sehingga tidak bisa kita jadikan acuan,†ujar anggota DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya;Apa alasan memecat NazaÂruddin?Ada tiga alasan.
Pertama, sanksi etika yang diberikan Dewan Kehormatan Partai DeÂmokrat.
Kedua, kita menyerahÂkan persoalannya kepada hukum tetapi dia tidak pernah mengguÂbris apa yang dilakukan lembaga penegak hukum tersebut.
Ketiga, dia melakukan pengiriman berita lewat BBM.
Namun keadaannya berbeda, klarifikasi itu tidak dilakukannya. Malah BBM dan wawancara lewat telepon dengan berbagai media massa.
Hanya itu alasan pemecatanÂnya?Ya, hanya itu. Kalau ada tuÂdingan bahwa ada hal-hal lain yang menyebabkan Nazar dipeÂcat, itu tidak benar. Pemecatan Nazar itu sudah melalui beberapa tahap, mulai dari SP 1, SP 2 hingga berujung pada pemecatan.
Apa benar ada politik uang saat Kongres Partai Demokrat seperti tuduhan Nazaruddin?Jangankan kongres parpol, peÂmilihan lurah saja tidak terlepas dari masalah politik uang. Jadi kalau ada uang di kongres itu adaÂlah sesuatu yang wajar saja. Kalau tidak ada uang, kongres tidak bisa jalan.
Saya juga ingin meÂnekanÂkan, tidak ada pertenÂtangan antara kubu Marzuki Alie, kubu Anas dan kubu Andi. SeÂmua orang berpikir pada satu strategi yang kuat pada saat kongÂres. Ketika kongres berakhir, kita kembali pada cita-cita kita, yakni berÂsama-sama menjalankan partai ini.
O ya, apa Rakornas akan membahas kasus Nazaruddin?Kita harus bisa meÂmiÂsahkan antara Rakornas dengan NazaÂruddin, proses Nazar kan meÂmang sesuatu accident bagi partai.
Rakornas iniagenÂda tahunan partai yang sesuai dengan AD/ ART. Namun ini berÂtepatan dengan Nazar action, sehingga kedua hal ini selalu dikaitkan. Sesuai anjuran Ketua Dewan Pembina Partai DemoÂkrat Pak SBY, pergunakanlah RakorÂnas untuk kembali memÂperliÂhatkan jatidiri partai.
Ini adalah konsolidasi dari pusat hingga ke daerah yang bisa dijadikan ajang koordinasi untuk membetulkan yang seÂlama ini belum betul dan memÂperlancar yang selama ini belum lancar. Artinya, agenda ini untuk meÂrefleksikan kembali semua keÂgiatan yang sudah kita lakukan. Apakah itu dalam reÂkrutmen, daÂlam menjalankan proÂgram, atau paling tidak meÂnyangkut kader-kader yang ada di partai ini.
Apa Rakornas bertujuan mengamankan kader-kader partai?
Bukan mengamankan ya. Tapi memverifikasi kader yang ada di Partai Demokrat. Karena tidak ada satu orang pun yang bisa menÂjatuhkan sebuah vonis berÂsaÂlah tanpa melalui proses hukum.
Saya kira persoalan aman dan tidak aman, itu menyangkut keÂberadaan mereka masing-masing. Kita bicara masalah etika dulu. Sebab, masalah hukum adalah wewenang lembaga hukum yang berkaitan dengan memberikan vonis bersalah atau tidak. Saya ingin menekankan, apabila seÂorang kader tidak ada apa-apa, kan tidak masalah juga, semua kader menamakan dirinya sebaÂgai pejuang partai.
[rm]