RMOL. Partai Bulan Bintang (PBB) tidak gentar dengan wacana dinaikkannya parliamentary threshold (PT) di atas 3 persen pada Pemilu 2014.
â€Kami sudah pasti ikut Pemilu 2014 dengan nama Partai Bulan BinÂtang, sehingga tidak perlu takut terhadap wacana diÂnaikÂkannya PT di atas 3 persen,’’ ujar Ketua Umum PBB, MS Kaban, keÂpada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurut bekas Menteri KeÂhuÂtanan itu, partainya tidak perlu menÂdaftar ke Kementerian HuÂkum dan HAM. Sebab, sudah meÂmiliki badan hukum tetap.
â€PPB telah melakukan konÂsoÂlidasi nasional dan membenahi inÂÂfrastruktur partai untuk mengÂhadapi pemilu. Kami tengah meÂlaÂkukan penjaringan kader-kader yang ingin menjadi calon anggota leÂgislatif di pusat dan di daerah,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apalagi yang dilakukan?
Sambil menunggu penyeÂleÂsaiÂan Undang-undang Pemilu dan PeÂnyelenggara Pemilu, kami teÂrus melakukan pembenahan dan persiapan. Saat aturannya sudah ada, kami tinggal beradaptasi saja. Kami tidak khawatir keÂnaikan PT di atas 3 persen.
Berapa target perolehan suara PBB dalam pemilu mendatang?Para pemilih PBB pada pemilu mendatang tidak bisa dipandang sebelah mata. Saya yakin PBB lolos dan mampu memenuhi amÂbang batas PT.
Mengenai angka pastinya, seÂmua partai ingin meraih suara yang sebanyak-banyaknya. PoÂkokÂÂnya, kami optimistis. Masa dari 100 juta pemilih, tidak ada 5 perÂsen yang memilih PBB.
Bagaimana kemungkinan koalisi PBB dengan partai lain?PBB tidak menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai lain dalam pemilu mendatang. SeÂgala kemungkinan bisa saja terjadi, partai kami sangat terbuka untuk berkoalisi dengan siaÂpapun.
Apakah sudah ada komunikasi dengan partai lain?
Sejauh ini kami sudah meÂlaÂkukan komunikasi intensif deÂngan sejumlah pimpinan partai. Antara lain dengan Pimpinan PKNU dan Yenny Wahid (Ketua PKB Indonesia).
Apa sudah mendekati kata seÂpakat?
Semua aspirasi sudah diÂsamÂpaikan. Kami tinggal menunggu forÂmula dalam Undang-undang PeÂmilu dan Penyelenggara PeÂmilu. Setelah aturan mainnya ada, ya kaÂmi tinggal menyesuaikan saja. PBB selalu di atas sistem, baÂgaimana sistemnya, ya kita mengikuti.
Apakah PKNU dan PKB Indonesia melebur ke PBB?
Tidak. Kami akan mengikuti peÂmilu dengan nama masing-maÂsing. Komunikasi yang kami laÂkukan adalah koalisi untuk mengÂhadapi dan memenangkan peÂmilu.
Kita semua kan menyadari dan mengetahui karut-marut pelakÂsanaan Pemilu 2009. Kami tidak ingin hal itu terulang. Kami berÂharap, Pemilu 2014 bersih dan deÂmokratis.
PBB tengah melakukan penÂjaringan kader yang ingin menÂjadi calon anggota legislatif, apa syaratnya?Kami mencari kader yang meÂmiliki kompetensi sebagai angÂgota dewan. Syarat utamanya ada dua, yakni memiliki kapasitas leaÂdership dan intelektual. KeÂmuÂdian, kami baru memÂperÂtimÂbangkan syarat-sayarat lain seÂperti basis massa, dan sebaÂgaiÂnya.
Partai Anda sangat serius daÂlam memilih calon anggota leÂgislatif, bagaimana kalau PBB tiÂdak lolos PT?
Menurut saya, angka PT mau berÂapa persen pun itu urusan DPR, terserah mereka. Saya yaÂkin, mereka dapat menyerap dan menyikapi aspirasi yang berÂkemÂbang di masyarakat. Tapi, kami berharap, dalam demokrasi tidak ada istilah penghangusan suara. Itu amanah konstitusi kita.
Menurut saya, orang-orang yang mendapat mandat dari rakÂyat untuk duduk di kursi parÂleÂmen harus tetap diberi keÂsemÂpatan, meskipun partainya tidak lolos PT. Mereka bisa bergabung deÂngan fraksi yang ada atau memÂÂbentuk fraksi baru.
Dengan sistem itu berarti kita menggabungkan dua sistem peÂmilu, yakni proporsional dan distrik?
Loh itu kan amanat Undang-undang Dasar, semua anggota parÂÂlemen kan dipilih rakyat. TiÂdak ada yang diangkat. Itu esenÂsinya. Lalu, kenapa suara-suara yang dipilih rakyat itu diÂhaÂngusÂkan. Kan itu mengÂingÂkari hasil pilihan rakyat.
Mengenai kombinasi dua sisÂtem besar, saya kira tidak ada maÂsalah. Sistem pemerintahan kita juga tidak utuh presidensil, ada nuansa parlementernya juga. BukÂtinya, ada hak angket. Hak angket kan bagian dari aturan yang berkembang dalam sistem parÂlemeter.
[rm]