Berita

ilustrasi, jalan rusak

Nusantara

Jalan Berlubang Penyebab 329 Kasus Kecelakaan

Gara-Gara Drainase Buruk
RABU, 13 JULI 2011 | 05:57 WIB

RMOL. Jalanan rusak dan berlubang masih mewarnai Jakarta. Antara Januari hingga Mei lalu, tercatat 329 kecelakaan lalulintas akibat kerusakan jalan. Drainase buruk jadi salah satu penyebabnya.

Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya menuntaskan­nya. Ini terlihat pada penambah­an dana di Anggaran Pen­da­patan dan Belanja Daerah Per­ubahan (APBD-P) 2011.

Ang­garan un­tuk pe­kerjaan umum (PU) yang se­be­lumnya Rp 4,11 triliun, pada APBD-P naik menjadi Rp 5,54 tri­liun. Sebagi­an dari ang­garan itu akan dialo­ka­sikan un­tuk per­baik­an jalan.


Berkaitan dengan hal itu, pe­ng­amat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, Pem­prov DKI Jakarta ha­rus cerdas menggunaaan ang­garan untuk perbaikan jalan. Baik berupa jalan nasional, provinsi maupun jalan kota/kapubaten. Pem­prov harus punya prioritas dalam perbaikan jalan yang rusak.

“Karena anggaran terbatas, pem­prov harus pandai meng­gu­nakannya. Perbaikan jalan harus didasarkan pada peningkatan fungsi jalan dalam pereko­no­mian,” saran Yayat.

Dinas PU, kata Yayat, harus te­pat dalam proses per­baikan ja­lan. Dia mengingatkan, keru­sakan jalan tidak hanya dise­bab­kan usia, tetapi juga infra­struk­tur pen­dukung yang kurang.

“Jalan di Ja­karta banyak yang me­miliki drainase kurang baik. Akibatnya, bila hujan jalan mu­dah tergenang air dan itu me­nye­babkan jalan cepat rusak,” ujarnya.

Karena itu, dia menyarankan, agar perbaikan jalan tidak seka­dar melakukan pengaspalan. Tapi perlu juga membangun infra­struk­tur pendukung, perawatan serta peruntukan yang jelas.

“Sekarang, jalan yang berada di pemukiman sudah beralih fungsi menjadi jalan pereko­nomian. Akibatnya, jalan-jalan kecil di pemukiman banyak yang rusak karena sering dilalui ken­daraan-kendaraan berat seperti truk,” ujarnya.

Direktur Badan Perencanaan Pem­bangunan Nasional Bam­bang Prihantono menyatakan, kon­disi jalan rusak, berlubang dan banyak benjolan menyum­bang 10 persen penyebab kecela­kaan di Jabodetabek. Dalam ku­run waktu Januari-Mei 2011 terjadi 3.288 kasus kecelakaan, yang disebabkan kerusakan ja­lan berjumlah sekitar 329 kasus.

Pada 2030, lanjut Bambang, ke­celakaan lalulintas akan jadi pe­nyebab kematian nomor lima di dunia. “Ini setelah penyakit jan­tung, stroke, paru-paru dan in­fek­si saluran pernapasan,” ujar Bambang.

Data Kepolisian RI pada 2010, jelas Bambang, mencatat ada 31.234 orang meninggal akibat kecelakaan lalulintas. Ar­tinya, se­tiap jam terdapat sekitar 3-4 orang meninggal. Se­banyak 67 persen kor­ban ada pa­da usia pro­duktif, yakni 22-50 tahun.

Pemerintah mencatat kerugian akibat kecelakaan lalulintas di­perkirakan mencapai 2,9 hingga 3,1 persen dari total pendapatan domestik bruto negara.

“Total Produk Domestik Bru­to (PDB) tahun 2010 men­c­a­pai Rp 7.000 triliun. Berarti keru­gian akibat kecelakaan lalulintas men­capai Rp 203 triliun hingga Rp 217 triliun,” katanya.

Anggaran yang Kurang jadi Alasan

Pemprov DKI Jakarta menya­takan terus berupaya menun­tas­kan masalah jalan rusak. Me­nurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bo­wo, masalah ini meru­pakan salah satu hal yang jadi perhatiannya. “Ba­nyak masu­kan masyarakat me­nyang­kut jalan rusak ini,” katanya.

Dari data di Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU), terdapat se­kitar 1.100 titik jalan yang me­ngalami kerusakan. Foke, sapaan Fauzi Bowo, meminta Dinas PU agar perbaikan jalan bisa mak­simal. Perbaikan yang harus di­utamankan adalah jalan yang kondisinya harus direhab total.

“Jangan jalan yang masih bagus diperbaiki. Perencanaan perlu dioptimalkan,” ujar Foke.

Menurut Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo, keru­sakan jalan disebabkan karena anggaran pemeliharaan dan per­baikan infrastruktur jalan pada 2011 menurun cukup signifikan.

“Menurun Rp 60 hingga Rp 70 miliar. Tahun lalu Rp 80 hingga Rp 90 miliar. Anggaran Dinas juga turun dari Rp 441 miliar men­jadi Rp 221 miliar pada 2011,” ungkapnya.

Kerusakan jalan ter­parah ada di kawasan Jakarta Barat. Ery me­­ngatakan, Dinas PU akan me­ngu­sulkan perbaikan jalan di Ja­karta Barat menjadi dedicated program pembangunan dalam Ang­garan Pendapatan dan Be­lanja Daerah (APBD) DKI Ja­karta 2012. Dinas PU  mengu­sul­kan anggaran untuk program ung­gu­lan perbai­kan jalan di Jakarta Ba­rat sekitar Rp 35 miliar.   [rm]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya