RMOL. Jalanan rusak dan berlubang masih mewarnai Jakarta. Antara Januari hingga Mei lalu, tercatat 329 kecelakaan lalulintas akibat kerusakan jalan. Drainase buruk jadi salah satu penyebabnya.
Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya menuntaskanÂnya. Ini terlihat pada penambahÂan dana di Anggaran PenÂdaÂpatan dan Belanja Daerah PerÂubahan (APBD-P) 2011.
AngÂgaran unÂtuk peÂkerjaan umum (PU) yang seÂbeÂlumnya Rp 4,11 triliun, pada APBD-P naik menjadi Rp 5,54 triÂliun. SebagiÂan dari angÂgaran itu akan dialoÂkaÂsikan unÂtuk perÂbaikÂan jalan.
Berkaitan dengan hal itu, peÂngÂamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, PemÂprov DKI Jakarta haÂrus cerdas menggunaaan angÂgaran untuk perbaikan jalan. Baik berupa jalan nasional, provinsi maupun jalan kota/kapubaten. PemÂprov harus punya prioritas dalam perbaikan jalan yang rusak.
“Karena anggaran terbatas, pemÂprov harus pandai mengÂguÂnakannya. Perbaikan jalan harus didasarkan pada peningkatan fungsi jalan dalam perekoÂnoÂmian,†saran Yayat.
Dinas PU, kata Yayat, harus teÂpat dalam proses perÂbaikan jaÂlan. Dia mengingatkan, keruÂsakan jalan tidak hanya diseÂbabÂkan usia, tetapi juga infraÂstrukÂtur penÂdukung yang kurang.
“Jalan di JaÂkarta banyak yang meÂmiliki drainase kurang baik. Akibatnya, bila hujan jalan muÂdah tergenang air dan itu meÂnyeÂbabkan jalan cepat rusak,†ujarnya.
Karena itu, dia menyarankan, agar perbaikan jalan tidak sekaÂdar melakukan pengaspalan. Tapi perlu juga membangun infraÂstrukÂtur pendukung, perawatan serta peruntukan yang jelas.
“Sekarang, jalan yang berada di pemukiman sudah beralih fungsi menjadi jalan perekoÂnomian. Akibatnya, jalan-jalan kecil di pemukiman banyak yang rusak karena sering dilalui kenÂdaraan-kendaraan berat seperti truk,†ujarnya.
Direktur Badan Perencanaan PemÂbangunan Nasional BamÂbang Prihantono menyatakan, konÂdisi jalan rusak, berlubang dan banyak benjolan menyumÂbang 10 persen penyebab kecelaÂkaan di Jabodetabek. Dalam kuÂrun waktu Januari-Mei 2011 terjadi 3.288 kasus kecelakaan, yang disebabkan kerusakan jaÂlan berjumlah sekitar 329 kasus.
Pada 2030, lanjut Bambang, keÂcelakaan lalulintas akan jadi peÂnyebab kematian nomor lima di dunia. “Ini setelah penyakit janÂtung, stroke, paru-paru dan inÂfekÂsi saluran pernapasan,†ujar Bambang.
Data Kepolisian RI pada 2010, jelas Bambang, mencatat ada 31.234 orang meninggal akibat kecelakaan lalulintas. ArÂtinya, seÂtiap jam terdapat sekitar 3-4 orang meninggal. SeÂbanyak 67 persen korÂban ada paÂda usia proÂduktif, yakni 22-50 tahun.
Pemerintah mencatat kerugian akibat kecelakaan lalulintas diÂperkirakan mencapai 2,9 hingga 3,1 persen dari total pendapatan domestik bruto negara.
“Total Produk Domestik BruÂto (PDB) tahun 2010 menÂcÂaÂpai Rp 7.000 triliun. Berarti keruÂgian akibat kecelakaan lalulintas menÂcapai Rp 203 triliun hingga Rp 217 triliun,†katanya.
Anggaran yang Kurang jadi AlasanPemprov DKI Jakarta menyaÂtakan terus berupaya menunÂtasÂkan masalah jalan rusak. MeÂnurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi BoÂwo, masalah ini meruÂpakan salah satu hal yang jadi perhatiannya. “BaÂnyak masuÂkan masyarakat meÂnyangÂkut jalan rusak ini,†katanya.
Dari data di Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU), terdapat seÂkitar 1.100 titik jalan yang meÂngalami kerusakan. Foke, sapaan Fauzi Bowo, meminta Dinas PU agar perbaikan jalan bisa makÂsimal. Perbaikan yang harus diÂutamankan adalah jalan yang kondisinya harus direhab total.
“Jangan jalan yang masih bagus diperbaiki. Perencanaan perlu dioptimalkan,†ujar Foke.
Menurut Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo, keruÂsakan jalan disebabkan karena anggaran pemeliharaan dan perÂbaikan infrastruktur jalan pada 2011 menurun cukup signifikan.
“Menurun Rp 60 hingga Rp 70 miliar. Tahun lalu Rp 80 hingga Rp 90 miliar. Anggaran Dinas juga turun dari Rp 441 miliar menÂjadi Rp 221 miliar pada 2011,†ungkapnya.
Kerusakan jalan terÂparah ada di kawasan Jakarta Barat. Ery meÂÂngatakan, Dinas PU akan meÂnguÂsulkan perbaikan jalan di JaÂkarta Barat menjadi dedicated program pembangunan dalam AngÂgaran Pendapatan dan BeÂlanja Daerah (APBD) DKI JaÂkarta 2012. Dinas PU menguÂsulÂkan anggaran untuk program ungÂguÂlan perbaiÂkan jalan di Jakarta BaÂrat sekitar Rp 35 miliar.
[rm]