Berita

sby-demokrat/ist

Ingat, Demokrat Cuma Telanjur Besar

JUMAT, 03 JUNI 2011 | 11:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Terbukti sudah, Partai Demokrat adalah partai yang terlalu cepat besar dengan jalan abnormal tanpa ideologi kuat sebagai perekat barisan kadernya.

"Ingat, Demokrat bukan partai besar, tapi telanjur besar akibatnya terlalu banyak faksi," ujar pakar ilmu politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 3/6).

Dia mencontohkan, ada beberapa faksi kedaerahan yang mewarnai Demokrat. Faksi Sulawesi diwakili Andi Mallarangeng, Faksi Sumatera dengan tokohnya Marzuki Alie, Faksi Jawa yang dipimpin Anas Urbaningrum, atau Faksi HMI. Profesor ilmu politik ini mengibaratkan Demokrat bak anak SMA yang terburu-buru ingin meraih gelar Doktor.


"Kelas mereka masih SMA tapi mau gelar doktor. Perekat di antara mereka hanya SBY walaupun perintah SBY juga banyak dilanggar kadernya. Saya tidak bisa bayangkan kalau SBY sudah tidak jadi Presiden lagi selepas 2014," terangnya.

Dengan berbagai blunder dan kekisruhan di antara mereka sendiri, imbuhnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Demokrat pasti turun drastis. Namun, dia yakin tidak akan ada partai politik pesaing Demokrat yang diuntungkan dengan situasi ini untuk Pemilu 2014.

"Tidak ada partai yang untung. Mereka tidak akan ambil kesempatan ini karena ini bukan sarana. Pemilu masih jauh dan kita tahu bangsa kita bangsa pelupa," tegasnya.

"Seharusnya mereka (Demokrat) belajar dan kembali rapatkan barisan. Tapi nyatanya tidak bisa rapat. Pernyataan di antara mereka sendiri saja berbeda-beda," imbuhnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya