RMOL. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyebutkan dirinya hanya mencari sensasi untuk mencalonkan diri menjadi Presiden 2014.
“Itu (pernyataan Ruhut) tidak level untuk ditanggapi. Itu levelÂnya pelawak. Ada ratusan SMS masuk yang melarang saya meÂnanggapi pernyataan orang itu (Ruhut, red). Bahkan, menyebut namanya pun saya dilarang karena hanya akan menaikkan rating orang,†ujar Mahfud keÂpada Rakyat Medeka, kemarin.
Sebelumnya Ruhut mengataÂkan, keinginan Mahfud menjadi presiden didasarkan pada peryaÂtaan Ketua Umum Partai KeÂdaulatan Bangsa Indonesia (PKBI) Yenny Wahid. MenurutÂnya, Yenny sempat bertemu deÂngannya di Jambi, minggu lalu.
“Ketika itu, Yenny meminta saya mendukung PKBI yang renÂcananya akan mengusung Mahfud MD menjadi Presiden 2014.
Saya waktu itu mengiyakan, karena siapa pun teman saya, pasti saya dukung. Tapi tolong daÂlam masalah ini, masalah hukum ya masalah hukum, dan masalah politik ya masalah poliÂtik,†tegasnya.
Mahfud selanjutnya mengataÂkan, tudingan Ruhut yang meÂnyebut dirinya mencari panggung Capres 2014, itu tidak benar.
“Sampai saat ini, saya tidak mempunyai niat untuk menjadi presiden. Saya tidak sebodoh Ruhut. Sebaiknya Ruhut bertanya langsung kepada Pak SBY, keÂnapa saya melaporkan kasus itu kepada Pak SBY,†tegas Bekas Menteri Pertahanan ini.
Berikut kutipan selengkapnya:Bagaimana dengan capres?Dulu, saya selalu bilang bahwa saya nggak ada jahitan untuk jadi Presiden. Tapi, karena dikait-kaitkan ke situ secara norak, seÂkaÂrang saya bisa berkelakar, ‘kalau saya mau nyapres meÂmangÂÂnya mengapa?’’
Saya dapat protes dari mantan Mendiknas Prof Bambang Sudibyo dan beberapa guru beÂsar dari UGM. Kata mereka, semua isi wawancara saya degan Metro TV itu bagus, terperÂcaya. Kecuali satu yakni ketika saya mengaÂtakan, saya nggak potongan jadi Presiden. Pak Bambang protes, katanya, staÂtement saya itu salah. Sebab yang benar potongan saya sudah pas. Ha...ha...ha... Itu bergurau, ya. Kalau nggak perÂcaya tanya pada Pak Bambang saja.
Seriusnya, saya nggak berÂminat sampai hari ini. Malu saya, nanti bisa jadi Presiden hanya seperti badut.
Tapi banyak kalangan meÂnilai Anda layak menjadi preÂsiden?Saya merasa tidak punya moÂdal, baik modal politik mauÂpun modal personal. Makanya saya sering mengatakan saya tiÂdak punya potongan, tetapi akhir-akhir ini banyak orang memaksa mengatakan saya pantas dan justru punya potongan. Saya tetap belum percaya itu.
Kalau nantinya berubah piÂkiÂran, lalu memutuskan maju seÂbagai capres, apakah Anda sudah memikirkan calon penÂdamping?Karena saya belum sampai pada keputusan untuk maju menÂjadi capres,maka saya tidak pernah memikirkan kriteria untuk menjadi pendamping saya. SeÂlama ini saya sudah didamÂpingi oleh istri dengan sangat baik
Bagaimana kalau Anda diÂpasangkan dengan Sri MulÂyani?
Kok pertanyaannya soal calon presiden terus sih. Saya yang sampai sekarang tidak ingin bisa tergoda menjadi ingin. Mari kita tunggu saja sejarah perjalanan bangsa. Saya sendiri mengagumi Sri Mulyani, tapi sayang dia pun tak punya partai
O ya, Anda dituduh telah memÂfitnah, sehingga Ruhut berkata seperti itu?Menurut agama, fitnah itu mengada-adakan yang tidak pernah ada. Jadi, dalam hal ini, saya lah yang difitnah. Saya diÂbilang pembohong besar di media massa, padahal saya tidak berÂbohong. Sejak kecil, saya memÂbangun pribadi dan berusaha seÂlalu jujur, masa’ dibilang pemboÂhong besar. Keadilan itu adalah hati nurani dan common sense.
Bagaimana Anda menghaÂdapi perlawanan itu?Biarlah muncul perlawanan, kan saya tak melakukan apa-apa. Saya hanya memenuhi perminÂtaan Pak SBY. Politik kan meÂmang begitu, selalu ada perlawaÂnan. Tapi, kalau sudah diselesaiÂkan, ya selesai.
Kalau pernyataan Anda dijaÂdiÂkan pengalihan isu?Saya tidak peduli, apakah perÂmintaan penyampaian pengumuÂman itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian. Yang penÂting, saya memberi informasi.
Kemudian diminta menguÂmumÂkan ke publik oleh Pak SBY, ya sudah. Berarti, saya sudah bertanggung jawab bahwa inforÂmasi itu benar dan tidak mengÂada-ada.
Lagipula, saya percaya KPK bekerja profesional, sehingga tidak masalah ada pengalihan isu atau tidak. Ingat ya, kalau saya menyampaikan info kemudian saya tidak mau mengumumÂkanÂnya, bisa dikira saya lah yang memÂbuat info tidak benar, karena tidak berani menguÂmumkan.
[RM]