Berita

SBY Tahu Mengapa Tuhan Tidak Ubah Nasib Bangsa

JUMAT, 27 MEI 2011 | 10:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah program yang berjalan hingga tahun 2025. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hanya ada dua hal yang mungkin terjadi pada 15 tahun mendatang.

"Apa yang akan terjadi hari ini sampai 2015, kita tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu," ucap Presiden SBY saat pidato peluncuran MP3EI di Balai Sidang, Jakarta, Jumat (27/5).

Tapi logikanya ada dua hal yang bisa terjadi. Indonesia berhasil membangun ekonominya dan berhasil membangun kesejahteraannya, atau sasaran MP3EI berhasil dicapai. Kemungkinan kedua, Indonesia gagal membangkitkan ekonomi dan kesejahtaraan rakyat.


"Saudara-saudara, hidup dan masa depan kita sesungguhnya negotiable, bisa diupayakan dan bisa diikhtiarkan sesuai apa yang kita inginkan. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang bisa mengubah nasib dan masa depannya. Jadi gagal atau berhasil apa yang kita lakukan ke depan berpulang pada kita semua," ucap Presiden menyelipkan sepotong ayat dari Quran.

Agar MP3EI benar-benar sukses dan MP3EI dijalankan Presiden mengulangi kembali apa yang dia sampaikan saat rapat kerja di Bogor, November 2010 lalu. Dalam susunan MP3EI, dia ingatkan ada lima faktor yang membuat masterplan gagal.
 
Pertama, pemerintah pusat terutama birokrasi lambat dan tidak sejalan dengan apa yang ingin kita capai. Kedua, jika pemerintah daerah berjalan dengan kepentingan sendiri dan cenderung menghambat implementasi MP3EI. Ketiga, jika investor atau pengusaha ingkar janji memenuhi rencannya. Keempat, jika tahu ada regulasi menghambat (bottle neck). Dan kelima, ada kepentingan politik yang tidak sehat.

"Kita ingin, jika kita semua berumur panjang, Insya Allah pada 2025 kita akan lihat kisah sukses yang kita awali dari peluncuran MP3EI," tutur SBY.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya