Berita

ilustrasi

Ayo, Awasi Pelabuhan-pelabuhan Tikus!

KAMIS, 26 MEI 2011 | 17:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sistem deteksi dini dan pengawasan yang lemah dari Badan Karantina Kementerian Pertanian serta Dirjen Bea Cukai, membuat Indonesia menjadi sasaran empuk penyebaran daging ilegal.  

Demikian anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rofi Munawar, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/5). Hal itu dikatakannya menyusul penahanan 50 kontainer daging sapi ilegal di wilayah perbatasan Jawa Timur (Rabu, 25/5) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya ditemukan 148 kontainer berisi daging dan jeroan impor ilegal di Pelabuhan Tanjung Priok pada awal Januari.

Rofi mengatakan, temuan itu menambah daftar panjang lemahnya pengawasan dan deteksi dini masuknya impor daging ilegal. Bahkan, hingga kini jumlahnya terus bertambah dan banyak yang belum diketahui asalnya.


"Deteksi dini harus dilakukan secara serius tidak hanya pada pelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi pintu masuk utama tetapi juga pelabuhan-pelabuhan tikus yang banyak tersebar di daerah," ujarnya.

Tapi dia memberikan apresiasi yang tinggi pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena telah berhasil menggagalkan masuknya 50 kontainer daging sapi ilegal ke wilayahnya.

Rofi’ menambahkan pemerintah juga harus memperketat regulasi terkait tata niaga daging. Seringkali harga daging terus naik sedangkan harga sapi lokal mengalami penurunan. Selain akan merusak harga pasar, daging yang berasal dari impor ilegal ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Daging ilegal tersebut tidak disertai dengan sertifikat kesehatan dari negara asal, terlebih lagi untuk kasus temuan daging impor ilegal di Jawa Timur, daging sapi telah tercampur menjadi satu dengan daging ayam serta daging babi.

Rofi’ melanjutkan, kejadian ini merupakan fenomena gunung es, dimana volume yang diselundupkan sebenarnya jauh lebih besar dibandingkan temuan. Pengetatan pengawasan harus di ikuti dengan transparansi hukum serta shock terapy kepada pihak-pihak yang melakukan importasi daging ilegal.

"Perlu diingat Indonesia memiliki target swasembada daging sapi yang dicanangkan akan tercapai pada tahun 2014, apabila tidak ada perbaikan yang serius mungkin target swasembada daging hanya tinggal mimpi belaka," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya