Berita

Jasa Sri Mulyani Jadi Pertimbangan Dewan Eksekutif IMF

RABU, 25 MEI 2011 | 18:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) menjanjikan nama baru Direktur Pelaksana pengganti Dominique Strauss-Kahn yang mengundurkan diri karena skandal seks. Nama baru akan diumumkan pada akhir Juni.

Seperti diketahui, ada tradisi yang melekat pada proses pemilihan direktur eksekutif IMF dan juga Bank Dunia. Biasanya, jabatan tertinggi IMF diisi oleh tokoh keuangan Eropa. Sementara puncak Bank Dunia menjadi jatah Amerika Serikat.

Tradisi itu yang ditakutkan akan menimbulkan kemarahan negara-negara berkembang di Asia dan Afrika. Wacana perombakan dominasi Eropa dikemukakan oleh Menkeu Afrika Selatan Pravin Gordhan. Seruan terhadap keadilan, transparansi dan pemilihan berdasarkan kualitas juga disampaikan Cina dan Brazil.


Brazil merupakan salah satu negara yang paling agresif untuk mengakhiri status quo dalam IMF. Menteri Keuangan Brazil, Guido Mantega menegaskan bahwa perlu diadakan terobosan politik di tubuh IMF. Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan Afrika Selatan, Pravin Gordhan yang menyerukan reformasi keanggotaan di IMF.

Eskalasi suhu di tubuh IMF berkonsekuensi kemunculan sejumlah nama-nama dari negara berkembang bermunculan. Yang menarik, dari Asia Tenggara melejit nama  mantan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, yang sejak pertengahan 2010 menjabat Managing Director di Bank Dunia.

Nama Sri Mulyani dilontarkan Menkeu Thailand,  Korn Chatikavanij. "Kandidat untuk Direktur Eksekutif IMF harusnya dibuka seluas-luasnya kalau memang IMF itu benar-benar untuk dunia " ujar Korn seperti dikutip Wall Street Journal edisi Jumat (20/5).

Dua kandidat yang potensial, menurut Korn adalah Menkeu Singapura Tharman Shanmugaratnam dan Sri Mulyani Indrawati. Menurut Korn, Tharman terkenal sangat ketat dan dihormati di kalangan menteri keuangan dunia. Sementara Sri Mulyani saat ini menjabat salah seorang Direktur di Bank Dunia.

Pengamat politik dan aktivis anti-korupsi, Adhie Massardi, mengungkapkan salah satu alasan di balik peluang besar yang dimiliki Sri Mulyani.

"Kemungkinan itu besar karena sekarang ini Indonesia-lah yang paling percaya IMF, dibandingkan negara lain yang sudah berprinsip mudaratnya IMF lebih banyak," ujar Adhie kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (25/5).

Pada era 1970-an, lanjutnya, IMF menguasai ekonomi banyak negara. Tapi kini mafia ekonomi besar itu bangkrut karena ada mafia baru yaitu China. Selain itu, "resep-resep" IMF dianggap tidak berfungsi lagi karena menjerumuskan pasien-pasiennya ke jurang utang yang makin dalam.

Nah, mengapa Indonesia masih percaya pada IMF, salah seorang yang paling berjasa adalah Sri Mulyani.

"Salah satu brokernya adalah Sri Mulyani. Dana-dana IMF yang terbanyak di Indonesia membuat posisi Indonesia kuat di IMF," terang Adhie.

Karena Indonesia adalah "pasien" terbesar Indonesia dan itu salah satunya berkat perjuangan Sri Mulyani, peluang mantan Menteri Keuangan itu cukup besar untuk menggantikan Strauss-Kahn.
 
"Tapi, peluang besar itu akan semakin menjelaskan rakyat Indonesia bahwa dia betul-betul boneka neoliberal," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya