Berita

yoyoh yusroh/ist

Kalau Ada Kesempatan, Yoyoh Pasti Kembali Tembus Gaza

SENIN, 23 MEI 2011 | 12:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak diragukan lagi, Almarhumah Yoyoh Yusroh adalah perempuan pejuang kemanusiaan terutama yang terkait dengan wanita dan anak-anak.

Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina, Al Muzzammil Yusuf, mungkin kolega almarhumah yang paling merasa kehilangan setelah Yoyoh dikabarkan meninggal karena kecelakaan maut di Tol Palikanci, Cirebon Sabtu dinihari (21/5).

"Yoyoh adalah anggota legislatif yang paling aktif membantu tragedi kemanusiaan di Palestina," ujar Muzammil saat memberi kesaksiannya kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (23/5).
 

 
Pada akhir Desember 2009, Yoyoh bergabung dengan gabungan LSM dunia yang mayoritas dari Eropa ketika mencoba menembus satu tahun blokade Gaza melalui kota Rafah. Tapi upaya itu gagal karena diblokir oleh aparat Mesir yang mencegah masuknya rombongan bernama Viva Palestina itu.

"Mereka berangkat  dari Cairo. Seingat saya, Saat itu Bu Yoyoh adalah satu-satunya anggota parlemen Indonesia yang ikut dalam rombongan," ujar Muzammil.
 
Kedua, setelah tragedi Flotila yaitu pada akhir Juni 2010. Yoyoh yang saat itu masih bertugas di Komisi VIII minta izin untuk ikut dalam rombongan Komisi I DPR RI ke Gaza.

"Kami jam 8 malam sudah masuk Pantai Arisy Rafah. Sedangkan Bu Yoyoh baru masuk tengah malam karena tidak bisa bareng Komisi I. Namun esoknya, ia berhasil bergabung dengan  rombongan Komisi I masuk ke Gaza dari pintu Rafah," ucapnya.
 
Dia juga berhasil menggalang bantuan dana masyarakat Indonesia untuk membeli mobil ambulans guna disumbangkan kepada Rakyat Palestina di Gaza. Ia berhasil masuk Gaza setelah lebih dari satu minggu berjuang melobi pemerintah Syria dan Mesir, akhirnya mendapatkan ijin dan berhasil membawa mobil ambulans masuk ke Gaza.
 
"Saya yakin jika ada peluang lagi, dia akan masuk lagi ke Palestina. Akan tetapi takdir Allah yang menentukan lain," ucapnya.
 
Muzzamil lalu mengingat kisah tentang seorang ibu di Palestina yang meminta langsung ke Yoyoh untuk menjadi besannya.

"Jika anggota Parlemen wanita Palestina, Turki dan Bosnia, yang selama ini berinteraksi
dengan Bu Yoyoh mengetahui bahwa beliau telah wafat, Saya yakin mereka akan sangat merasa kehilangan," pungkasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya