Berita

ilustrasi

Demokrasi Terpimpin Paling Cocok?

SABTU, 21 MEI 2011 | 09:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Jika masih ada wajah-wajah lama dari rezim otoriter di masa lalu bercokol di dalam rezim reformasi, maka itu adalah wajar seperti juga terjadi dalam proses perubahan di negara-negara lain.

Namun, bagi wartawan senior Budiarto Shambazy, persoalan utama mengapa reformasi yang telah berjalan 13 tahun belakangan terasa mati suri adalah penyakit kultur politik. Menurutnya, demokrasi saat ini dimanipulasi oleh the rulling elite. Penyakit kultur politik ada di barisan elit politik yang melakukan pembodohan pada rakyat dengan suap dan janji-janji manis yang tidak pernah ditepati.

"Menurut saya penyakit kita adalah kultur politik. Sebagian besar dari masyarakat kita termasuk rulling elite belum compatible (cocok) dengan demokrasi saat ini," terangnya di dalam Polemik Radio Trijaya, bertopik "Reformasi Mati Suri" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/5).


Dengan demikian, menurutnya, pertanyaan terbesar adalah apakah demokrasi yang cocok dengan bangsa ini?

"Jawaban saya, demokrasi terpimpin, seperti yang pernah dilakukan Soekarno, Soeharto dan Lee Kuan Yew. Itu yang compatible dengan kita. Dipimpin oleh pemimpin yang kuat," jelasnya.

Bangsa ini harus mengakui bahwa budaya patronisme merupakan kultur yang tidak pernah luntur. "Kalau SBY bilang terukur, semua bilang terukur," ucapnya mencontohkan.

"Lebih baik kembalilah ke demokrasi yang cocok dengan kultur kita," imbuhnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya