Berita

masinton/dok. pribadi

SBY Sengaja Ciptakan Isu Rindu Orba?

Aktivis 98 Ingatkan Tidak Ada yang Rindu Soeharto
SENIN, 16 MEI 2011 | 16:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Walau telah berjalan selama 13 tahun, gerakan reformasi politik dan pemerintahan masih tidak dirasakan membawa perbaikan dalam bidang politik, pemerintahan, dan perekonomian oleh mayoritas masyarakat.

Persoalannya adalah reformasi yang dimulai dari 1998 adalah perubahan yang dibajak oleh kelompok lama dan berkolaborasi pemodal yang sama-sama pernah dibesarkan Orde Baru.

"SBY yang dua periode memerintah bisa dikatakan tidak menjadi bagian dari reformasi, tapi merekalah pembajaknya. Sehingga perubahan yang diharapkan gerakan dan mahasiswa tidak terjadi pada saat ini," ujar salah seorang eksponen gerakan 98, Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (16/5).


Kondisi memburuk yang paling mencolok menurut Masinton adalah perkembangbiakan mafia kasus. Selain itu, persoalan kekerasan atas nama agama dan pemberlakukan Perda yang bernuansa agama adalah wujud bagian kegagalan pemerintah menjalankan amanat reformasi.

Masinton menolak anggapan bahwa mayoritas yang kecewa pada reformasi sekarang tengah merindukan kembalinya pemerintahan yang otoriter.

"Sebenarnya hasil survei terakhir ini tidak menyatakan itu (kerinduan pada Orde Baru) tapi hanya membandingkan masa kepemimpinan SBY dengan Soeharto. Kalau dibandingkan begitu, ya jelas kepemimpinan sekarang ini jauh lebih lemah," urainya.

Kelemahan pemerintah (eksekutif), parlemen (legislatif) dan penegak hukum (yudikatif) terbukti dari kasus-kasus konflik horisontal yang menjamur. Dia mencontohkan, kasus-kasus bernuansa agama yang membutuhkan ketegasan tindakan negara tidak pernah disikapi dengan tegas.

Lagipula, lanjut Masinton, tren dunia saat ini tidak mengizinkan hadirnya rezim otoriter. Seperti terjadi di kawasan Timur Tengah, kepemimpinan  semacam Orde Baru yang tangan besi  mendapat perlawanan kuat dari rakyat. Masinton yakin, masyarakat dunia termasuk Indonesia mampu membaca itu sebagai tanda perubahan.

"Rakyat merindukan demokratisasi tapi bukan yang prosedural belaka dan para pelakunya kriminal, bandit-bandit," jelas Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi ini.

Akhirnya, Masinton menekankan, kerinduan akan masa lampau yang sejahtera namun di bahwa tirani, adalah sesuatu yang disengaja dan diciptakan.

"Ini sengaja diciptakan oleh SBY. Kalau saja dia memimpin dengan tegas, bagaimana mungkin ada pemikiran kembali ke kejayaan Orde Baru. Sekarang juga kita utang lebih parah dari Soeharto. Tidak hanya utang luar negeri, tapi impor beras dan garam," paparnya.

"Tapi harap diingat Soeharto bisa menyejahterakan, karena dia dimodali utang luar negeri, kemudian kita pada saat itu masih penghasil minyak tergabung dalam OPEC dan kemudian untuk amankan pinjaman itu dia berangus demokrasi," pungkas Masinton.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya