ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Kalangan eks aktivis mahasiswa era 1998 mengakui, agenda perubahan yang pernah mereka usung saat menjatuhkan rezim Orde Baru ikut tenggelam bersama 13 tahun perjalanan reformasi dan lima kali pergantian pemerintahan. Kegagalan utamanya adalah ternyata gerakan reformasi 98 hanya berhasil menumbangkan rezim Soeharto yang berkuasa lebih dari tiga dekade.
"Ketika kami berhasil menumbangkan Soeharto, kami mengalami euforia sesaat seolah bahwa semua problem bangsa selesai dengan Soeharto turun. Ternyata selama 13 tahun reformasi kita mengalami dekadensi kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar salah seorang tokoh 98, Ahmad Kasino, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 12/5).
Mahasiswa pada saat itu, menurut Kasino, sudah merasa muak akan sifat otoriter dan korup Orde Baru. Akumulasi kekecewaan puluhan tahun itu mendapat momen pada 1998 hingga tumbangnya Soeharto. Tapi dalam perjalanannya, reformasi dibajak kekuatan penumpang gelap karena mahasiswa memberikan cek kosong kekuasaan pada elit. Sementara, aktor-aktor yang waktu itu berada di lapangan reformasi semakin hari semakin terpinggirkan.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10