Berita

Osama Bin Laden

Dunia

Pemimpin Dunia Waspadai Kematian Osama Bin Laden

Asia Dan Eropa Perketat Keamanan
SELASA, 03 MEI 2011 | 07:05 WIB

RMOL. Berita kematian Osama Bin Laden disambut suka cita para pemipin dunia. Mereka menganggap momen ini sebagai sebuah kemenangan bagi keadilan dan akan memberikan keadamaian kepada dunia.

Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe menyebutnya hal ini sebagai “kemenangan bagi se­mua ne­gara demokratis yang me­me­rangi kejahatan terorisme.”

Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron mengatakan, terbu­nuhnya Osama akan mem­ba­wa bantuan besar bagi orang di seluruh dunia. “Ini adalah sukses be­sar. Osama telah dite­mukan dan tidak lagi mampu melan­jutkan kampanye teror global­nya,” kata Cameron.


“Osama bin La­den bertang­gung jawab atas kekejaman teroris ter­buruk di dunia,” imbuhnya

Menlu Jerman Guido Wester­welle mengatakan, kematian Osa­ma adalah kabar baik bagi semua orang di dunia yang ber­pi­kir bebas dan damai. Menlu Italia Franco Frattini menye­but­nya sebagai  kemenangan yang baik atas ke­jahatan, ke­adilan atas kekejaman.

Namun, beberapa pemimpin dunia menyimpan kekha­watiran. PM Aus­tralia Julia Gillard me­nyambut baik berita kematian Osama, tapi memperingatkan: “Meskipun Al-Qaeda kehilangan satu kekua­tannya hari ini, me­reka belum tamat. Peperangan kita me­lawan terorisme harus di­teruskan.”

Singapura juga mem­pe­ri­ngat­kan, kematian Osama tidak ber­arti bahwa dunia aman.

“Ini merupakan tonggak pen­ting, tapi terorisme dan ideologi yang melanggengkan itu, me­nim­bulkan tantangan kompleks dan jangka panjang. Untuk me­ng­atasi hal ini akan membu­tuh­kan ke­was­padaan dan terus me­lan­jutkan peperangan mela­wan terorisme,” kata Menlu Si­ngapura George Yeo.

Presiden Filipina Benigno Aquino III memerintahkan ja­jarannya meningkatkan ke­ama­nan di seluruh negeri pasca te­wasnya orang nomor satu di Al Qaeda, Osama bin Laden.

“Kematian Osama bin Laden menandai kekalahan sinyal untuk kekuatan ekstremisme dan tero­risme. Ini merupakan kematian satu orang, namun menyalakan api kebencian untuk mempro­mosikan terorisme dalam skala yang belum pernah terjadi sebe­lumnya dalam sejarah pem­bu­nuhan massal,” kata Aquino.

Aquino menambahkan, ke­matian Osama sebagai pertanda baik. Dia menilai, kematian Osa­ma di Pakistan sebagai ben­tuk keadilan untuk lebih dari be­lasan warga Filipina yang di antara mereka meninggal dalam sera­ngan 11 September 2001.

“PNP (polisi nasional) telah meningkatkan patroli di kawasan diplomatik. Kami juga memas­tikan keamanan di daerah lain ditingkatkan,” kata juru bicara pemerintahan Edwin Lacierda.

Filipina adalah sekutu utama Amerika Serikat non-NATO (Pak­ta Pertahanan Atlantik Utara). Pa­sukan AS telah di­ke­rahkan di wi­layah selatan Min­danao sejak 2001 untuk mem­bantu tentara Fi­lipina meng­alahkan kelompok mi­litan Islam Abu Sayyaf.

Kepolisian Malaysia juga me­ningkatkan pengamanan di ber­bagai lokasi penting di negeri itu. Pejabat senior kepolisian Malay­sia, Ramli Mohamed Yoosuf me­ngatakan, langkah itu untuk me­mastikan rakyat hidup bebas tanpa khawatir akan ancaman dari pihak manapun.

“Kepolisian telah mening­katkan level pengamanan di area-area penting dan sensitif di negeri ini,” kata Ramli kepada Bernama, kemarin.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein berharap, kematian Osa­ma akan membawa dunia menuju perdamaian.

Namun, Hishammudin meng­ingatkan bahwa terorisme inter­nasional tidak berpusat pada satu individu saja. Dikatakan, mes­ki Osama telah tewas, pen­ting bagi semua pihak untuk me­mahami akar penyebab tim­bulnya kelom­pok-kelompok militan.

Presiden AS Barack Obama me­nyampaikan langsung pe­rihal ke­matian Osama.   [RM]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya