Berita

Imam Nahrawi

Wawancara

Imam Nahrawi: Kami Nggak Merasa Khawatir Yang Penting Bersaing Fair

KAMIS, 28 APRIL 2011 | 00:18 WIB

RMOL.Pertunangan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dengan putri Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa, dinilai koalisi kedua partai ini kian mantap ke depan.

Tapi Sekjen PKB, Imam Nah­ro­wi, tidak merasa khawatir ber­kom­petisi dalam Pemilu 2014. Na­mun hendaknya berkompetisi se­cara fair dan sehat, sehingga tidak mencederai demokrasi.

“Partai lain jangan mengambil kesempatan dalam tikungan. Mi­salnya PKB ada masalah inter­nal kok malah ikut campur urusan PKB, itu sangat tidak etis. Karena kami tidak pernah ikut campur urusan mereka,” ungkapnya.

Imam menandaskan apabila keder partai lain ingin mencam­puri masalah internal PKB, dia meng­ajak kader tersebut untuk ma­suk ke PKB agar paham me­ngenai mekanisme internal partai tersebut.

“Masa mereka nggak punya muka sih, ikut campur masalah PKB. Saya sebagai anggota DPR ikut risih melihat tingkah mereka, sombong banget seolah-olah kita bodoh,” beber Imam.

Permasalahan di PKB, menu­rut­nya, seperti recall anggota mau­pun kepindahan kadernya ke partai lain, itu merupakan internal par­tai dan sikap PKB harus di­hormati oleh partai lain. Untuk itu, Imam menekankan bahwa eti­ka politik harus dikedepankan oleh partai politik, sehingga ter­cipta sistem kompetisi politik yang fair.

“Apabila Pak SBY membaca be­rita ini, beliau akan marah ke­pada Demokrat karena menarik ka­der partai lain,” ujar anggota Ko­misi V DPR itu.

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa tanggapan Anda menge­nai kepindahan kader PKB ke Demokrat?

Ini bukan fenomena baru bagi kami, karena PKB sudah pernah me­ngalami kepindahan kader kami ke partai lain. Ini hal yang bia­sa terjadi dan bisa terjadi pada seluruh partai. Saya melihat ada tiga penyebab. Pertama, mungkin ada niat untuk membesarkan par­tai. Kedua,  mungkin ada godaan politik dari partai lain seperti de­mok­rat dan ini tidak bisa diben­dung oleh PKB. Ketiga, mungkin ada harapan-harapan yang ada di dalam partai tersebut.

PKB akan melakukan evaluasi internal?

Kita akan melakukan evaluasi in­ternal peraturan partai kita se­per­ti aturan rumah tangga, pe­nem­patan calon-calon di DPR. Se­dang dibahas mengenai  aturan sanksi moral dan politik bagi ka­der yang pernah jadi anggota DPR atau pejabat negara dari par­tai A kemudian pindah ke par­tai B. Apakah kader tersebut boleh mencalonkan diri lagi di DPR atau tidak, ini harus tegas. Kalau tidak diatur akan lahir kutu loncat yang banyak, proses ini tidak baik, karena tidak memberikan contoh sikap yang santun dan etis bagi warga masyarakat, sehingga siapa pun bisa berpindah-pindah partai nantinya.

Apa yang dilakukan PKB ter­kait kepindahan kadernya?

Untuk kasus Mujib yang pin­dah ke Demokrat belum kita ba­has, karena secara formal dia be­lum mengajukan surat pengun­dur­an diri dari PKB. Kalau beliau sudah mengirim surat, kita akan memanggilnya dan akan kita ta­nyai, apakah alasan yang men­dasari beliau pindah partai.

PKB khawatir suaranya akan turun karena ada kadernya yang keluar?

Saya kira PKB mengalami pro­ses panjang terkait penggem­bos­an partai, kemudian orang-orang partai lain yang menikmati. Kita sudah memetakan strategi apa yang mesti kita lakukan kedepan, tapi yakinlah sekali lagi bahwa warga PKB sudah sangat kuat de­ngan melewati tiga pemilu ini de­ngan baik-baik saja.

Akan mempengaruhi sikap PKB di koalisi pendukung peme­rintah?

Oh, nggak dong. Ini masalah in­ternal PKB sendiri. Hanya saja ke­pindahan kader partai adalah urusan eksistensi partai politik dan harga diri.

PKB punya harga diri, De­mokrat punya harga diri. Bisa saja suatu saat nanti ada ka­der demokrat yang pindah ke PKB, tetapi kita tidak akan mela­ku­kan dengan cara yang tidak ber­akhlak. Kami akan mem­be­ri­kan pertimbangan secara nurani apabila ingin bergabung.

PKB punya cara tersendiri menjaga kesolidan partai?

Alhamdulillah kita punya tra­disi yang selalu kita jaga. Selain sila­laturahim, kami juga punya amaliyah nahdiyin, istigosah, ta­rikohan, itu dilakukan oleh kader-kader PKB di seluruh pelosok ta­nah air. Tapi bagi kader PKB yang bukan NU, tradisi lokal te­tap kami kembangkan.

Maraknya keder pindah partai me­nandakan demokrasi kita tidak sehat?

PKB berikrar untuk mengawal demokrasi yang santun, sehat dan fair. Mari kita berkompetisi se­cara sehat, menghormati satu sa­ma lainnya. Kemudian kita me­la­kukan langkah-langkah yang pro-demokrasi. Kalau kita me­la­kukan hal yang negatif dalam de­mokrasi, ujung-ujungnya akan la­hir produk undang-undang yang negatif. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya