Berita

ilustrasi

BENCANA ALAM

Stafsus SBY: Letusan Toba dan Krakatau Purba Penting Dipahami

SENIN, 25 APRIL 2011 | 12:19 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Setidaknya ada dua bencana alam katastropik di masa lalu yang hari ini penting dipahami masyarakat. Kedua bencana alam katastropik itu adalah letusan Gunung Toba dan letusan Gunung Krakatau Purba.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, yang sejak delapan bulan terakhir membentuk sebuah tim khusus untuk memantau keterkaitan antara bencana-bencana katastropik di zaman purba dan di abad modern. Menurut Andi, pemahaman terhadap bencana alam katastropik di zaman purba dapat digunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana alam sejenis dan meminimalisir korban.

“Dalam letusan katastropik Toba diperkirakan terjadi pemusnahan massal dari populasi mahluk hidup di seluruh dunia, termasuk manusia. Hanya sebagian kecil yang dapat survive. Meskipun demikian, tidak ada data yang cukup untuk mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada peradaban manusia sebelum dan sesudah letusan Toba,” jelas Andi kepada Rakyat Merdeka Online.

Sejauh ini ilmu pengetahuan memperkirakan bahwa paling tidak sejak sekitar 90 ribu hingga 100 ribu tahun lalu bumi sudah dihuni oleh mahluk berakal dan mengenal Tuhan seperti manusia modern. Dan sampai saat ini para ilmuwan juga percaya bahwa sampai sekitar 10 ribu tahun lalu manusia masih hidup di jaman batu, alias hidup di alam, di hutan-hutan dan di goa-goa seperti hewan.

Bencana alam katastropik kedua yang harus dipelajari adalah letusan Gunung Krakatau Purba.

Andi mengatakan, catatan mengenai letusan Krakatau Purba itu diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul “Pustaka Raja Parwa” yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi.

Di dalam teks kuno itu juga disinggung mengenai bencana alam di kawasan yang kini dikenal sebagai Selat Sunda, yang akhirnya memisahkan dua pulau yang kini dikenal sebagai Jawa dan Sumatera.

Berikut ini adalah petikan dari naskah kuno itu yang disampaikan Andi Arief kepada Rakyat Merdeka Online:

“Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara (i.e. Krakatau). Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat.

Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.

Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera.” [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya