Berita

ilustrasi pendukung khadaffi

KRISIS LIBYA

PBB Harus Serukan Gencatan Senjata

SELASA, 29 MARET 2011 | 13:26 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Pasukan koalisi Barat masih membombardir wilayah Libya. Serangan udara yang telah berlangsung dua pekan itu terbukti tidak menjadi jalan keluar krisis politik negeri kaya minyak itu.

“Gempuran koalisi itu justru semakin memperumit penyelesaian damai konflik di Libya. Alih-alih menghadirkan solusi, kehadiran pasukan koalisi justru menambah masalah baru, bertambahnya korban sipil,” ujar Direktur Center for Islam and Middle East Studies (CIMES), Hery Sucipto, kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 29/3).

Sebenarnya, lanjut Hery, misi utama resolusi DK PBB Nomor 1973 adalah mencegah pasukan Khadaffi menggunakan wilayah udara mereka (no fly zone) dan demi kepentingan penyelamatan kemanusiaan (humanitarian intervention).


Dalam prakteknya, pasukan koalisi telah menyalahi prosedur. Serangan koalisi sudah tidak selaras dengan semangat dan substansi resolusi DK PBB. Pelanggaran tersirat pula dalam pidato Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, yang ingin melengserkan Khadaffi dari kepemimpinan di Libya.

"AS dan koalisi tidak fair lagi dan ini merupakan pengingkaran terhadap hukum internasional dan kemanusiaan,” papar Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Ia mengatakan, nyaris tidak terbantah bahwa motif serangan koalisi lebih pada kepentingan minyak. Libya yang setiap hari memproduksi sekitar 1,7 juta barrel per hari dan menjadi salah satu produsen utama minyak dunia, dinilai sangat strategis bagi kepentingan ekonomi AS dan Barat, khususnya Eropa.

Untuk mencegah ekses dan korban lebih besar lagi, imbuh Staf Ahli MPR-RI ini, PBB harus segera menyerukan gencatan senjata sebagai jalan pintas yang dapat diambil dalam waktu cepat.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya