Berita

soekarno

Tongkat Sakti Bung Karno Dikuasai Pejabat Orde Baru?

KAMIS, 24 MARET 2011 | 15:53 WIB | LAPORAN:

RMOL. Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, memiliki berbagai macam koleksi benda pusaka yang diyakini banyak kalangan mengandung daya atau energi untuk menambah kharisma, kewibawaan, kedudukan, sikap welas asih, ataupun perlindungan.

Lolosnya Soekarno dari beberapa upaya pembunuhan menguatkan dugaan para pengamat spiritual akan daya magis benda-benda "bertuah" tersebut. Tentunya tidak terlepas dari perlindungan Tuhan dan olah spiritual Soekarno yang dilakukannya sebelum dan sesudah sebagai Presiden RI.

Yang khas dimiliki dan selalu digenggam Soekarno kemanapun dia pergi adalah tongkat pendek yang terbuat dari kayu. Hal ini wajar saja karena posisi Bung Karno sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.


Menurut pengamat spiritual Cahaya Adi Wibowo, dari sekian banyak tongkat komando yang dimiliki Bung Karno, ada satu tongkat yang istimewa karena di dalamnya berisi benda pusaka berupa ujung mata tombak.

"Tongkat itu panjangnya kira-kira 43 cm, dan terbuat dari kayu Pucang Kalak. Di dalam tongkat komando ini tersimpan benda pusaka berupa ujung mata tombak dengan bentuk seperti keris luk tiga" ungkap Wibowo.

Menurut Wibowo, tongkat komando ini memancarkan aura yang sangat bagus, dan memiliki daya atau energi magis sebagai penambah kewibawaan, perlindungan, ketegasan, dan pemersatu.

Namun sayang, keberadaan tongkat komando ini entah dimana rimbanya. Banyak kalangan yang mengaku memiliki tongkat ini dan menawarkan secara terbuka dengan harga miliaran rupiah. Jangan percaya begitu saja. Karena menurut Wibowo, "tongkat sakti" yang asli masih dikuasai salah seorang mantan pejabat Orde Baru.

"Setahu saya, tongkat asli Bung Karno yang berisi mata tombak ini dipegang salah satu mantan pejabat di era Soeharto," ungkap Wibowo.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya