RMOL. Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Wahid menelan pil pahit akibat berseberangan dengan keputusan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kasus Century dan angket Mafia Perpajakan. Adik kandung Gus Dur itu terpaksa di-recall dari anggota DPR. Yang merecall bukan orang lain, tapi keponakannya sendiri, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB yang juga menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
“Mereka memecat saya dan Effendy Choirie tanggal 5 Maret, tanpa saya diadili, tanpa diÂpanggil. Kemudian, tanggal 7 Maret, mereka mengirim surat ke DPR. Lalu tanggal 14 Maret Marzuki Ali meneruskan surat tersebut ke KPU tanpa rapat pimÂpinan sidang,†kata Lily kesal.
Ia menilai, pemecatan itu untuk membungkam suaranya yang berbeda dari setiap keputusan Setgab Koalisi.
Lily kecewa dan menolak recall tersebut. Bahkan, telah meÂnyiapkan berbagai langkah huÂkum sebagai perlawanan. BagaiÂmana perasaan Lily sekarang, dan apa yang akan dilakukannya?
Berikut kutipan selengkapnya:DPP PKB telah me-recall Anda...Saya merasa sangat terzolimi, selama ini saya tidak pernah diÂpanggil, tidak pernah diberi peringatan dan saya tidak pernah dipanggil untuk diadili oleh internal partai. Tapi tiba-tiba saya direcall, rezim Orde Baru saja tidak seperti ini.
Apakah surat recall tersebut sudah Anda terima?Sampai hari ini saya tidak menerima surat apapun dari PKB. Dalam hal ini sangat subjektif, PKB bilang sudah mengirim surat pada saya, saya bilang tidak menerima surat dari PKB, lalu penyelesaiannya gimana. PenyeÂlesaiannya saya tantang, siapa dari DPP PKB berani sumpah Al-Quran dalam hal ini.
Anda dinilai selalu tidak sejaÂlan dengan DPP PKB?
Saya tidak cocok dengan pengurus PKB hari ini, pengurus PKB saat ini yang sudah berÂkhianat terhadap platform partai yang dibangun oleh para pendiri partai, yaitu berkomitmen tidak pernah berkhianat kepada aspiÂrasi rakyat.
Jadi Anda bertentangan deÂngan siapa?Yang bertentangan dengan saya adalah pengurusnya, bukan partai. Saya melawan penguasa di partai itu benar, tolong dicatat bahwa Muhaimin Iskandar sudah bukan pengurus lagi, itu dimaniÂpulasi, ia seharunya habis tahun 2010.
Maksud Anda?Waktu MLB (Muktamar Luar Biasa) Ancol, tidak ada kepuÂtusan yang mengatakan bahwa perioÂdesasi Muhaimin hingga 2011. Itu hanya keputusan rapat pleno PKB, bukan keputusan MukÂtamar. Artinya, menurut peraÂturan partai, kalau MLB itu hanya menyeleÂsaikan periodesasi muktamar yang sebelumnya, yaitu periode MukÂtamar SemaÂrang, maka jabatannya sampai di 2010. Secara hukum, AD/ ART partai, Muhaimin sudah memaniÂpulasi, pengurus hari ini tidak syah.
Anda menilai surat recall juga tidak sah?Recall itu tidak sah, karena pengurusnya tidak sah, karena memanipulasi periodesasi. SeÂhaÂrusÂnya sampai 2010 lalu kongÂkalingÂkong dengan Menkumham minta diperpanjang hingga 2013. Tetapi terakhir dikabulkan hingga 2014, kenapa tidak sampai 2030 saja sekalian.
Apakah kubu Muhaimin maÂsih kesel karena Anda selalu mengÂgugat Muktamar Ancol?Kalau ini tidak ada urusannya, kronologisnya seperti itu, saya dipecat karena menurut mereka, saya mempermalukan partai dengan sikap saya yang berbeda. Yaitu, saya mendukung angket Century dan mendukung angket mafia perpajakan.
Anda dituding telah menjeÂlek-jelekkan partai...Saya bukan menjelek-jelekkan partai saya. Justru saya bersikap seperti ini agar partai saya tetap eksis dilihat rakyat. Bukan partai yang kiblatnya kepada penguasa. Partai itu didirikan bukan untuk itu. Dulu kita sepakat sebagai alat sayap politik dari PBNU (PenguÂrus Besar Nahdlatul Ulama) untuk menyuarakan aspirasinya kaum nahdliyin.
Dukungan Anda terhadap angÂket pajak dinilai sebuah pengÂkhianatan kepada partai?Saya mendukung usulan hak angket karena saya ingin memÂbongkar semua mafia pajak. Tetapi partai tidak mau, malah saya di-recall, itu namanya seÂmena-mena terhadap wakil rakyat yang menyuarakan aspiÂrasi rakyat.
Bukankah partai Anda punya pandangan sendiri terkait hak angket pajak itu?Kenapa harus melalui hak angket, karena hak angket itu meÂmiliki wewenang untuk investiÂgasi. Karena kemauan Demokrat hanya mau melalui Panja yang tidak bisa investigasi. Saya ini menyuarakan aspirasi rakyat, malah saya dibungkam.
Apa analisis Anda mengenai langkah pemecatan ini?Merka sudah memecat saya dan Gus Choi, mereka ingin reward dari presiden dan mereka ingin penambahan satu menteri. Saya dan Gus Choi korban koalisi.
Apa yang akan Anda lakuÂkan terkait masalah ini?Ke depan saya akan menggugat DPP PKB, karena saya diperlaÂkukan sewenang-wenang, tidak dipanggil, tidak dihakimi, tiba-tiba dipecat. Saya juga sudah ke KPU memberitahukan kalau saya telah menggugat DPP PKB. Saya mengaharapkan KPU maupun pimpinan DPR agar tidak melanÂjutkan proses surat DPP PKB sampai ada keputusan hukum tetap (inkracht) dari pengadilan.
Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya menolak gugatan Anda soal pasal recall?
Kalau kita merujuk pada UUD 1945, kemudian kita kaitkan dengÂan putusan MK tentang pemilihan legislatif 2009 yang kemÂbali pada proporsional terÂbuka dan dipilih oleh suara terÂbanyak, itu sudah benar. Tetapi dikaitkan dengan itu lalu MK meÂngatakan bahwa pasal 213 tidak bertentangan dengan UUD, bagi saya itu aneh. Karena deÂngÂan MK menolak judicial review saya, itu mengubah keÂdaulatan di tangan rakyat menjadi keÂdaulatan di tangan partai.
Apa ada yang aneh dari puÂtuÂsan ini?Anehnya saya tidak melakukan kesalahan apapun yang sesuai dengan peraturan undang-unÂdang, kok saya direcall. Orang bisa direcall oleh partainya bila dia mati, mengundurkan diri, bila dia pindah partai atau melakukan tindak pidana yang hukumannya lebih dari lima tahun. Itu yang ada di undang-undang, sementara saya tidak melakukan hal-hal itu.
Anda juga kecewa dengan KeÂtua DPR Marzuki Alie yang mengirimkan surat pemecatan DPP PKB ke KPU, kenapa?Menurut saya aneh, ini konsÂpirasi besar membungkam wakil rakyat yang bersimpati kepada rakyat, karena DPR adalah wakil rakyat. Ini konspirasi besar anÂtara partai (PKB) dengan pimÂpinan dewan.
Apakah langkah Marzuki Ali melanggar?
Jelas melanggar, apapun juga apalagi itu menyangkut nasib dua orang anggota dewan, harusÂnya dibicarakan di pimpinan dewan. Aturan main DPR diÂlangÂgar begitu saja, kenapa ini bisa terÂjadi. Apa maunya DemoÂkrat. Saya takut Marzuki Ali berÂsengÂkongkol dengan MuÂhaiÂmin untuk mengamankan posisiÂnya, itu saja.
[RM]