Michael Tene
Michael Tene
RMOL.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengaÂtakan, tidak benar keluarga staf KBRI yang lebih banyak dipulangkan dari Mesir ke Tanah Air.
“Perlu saya sampaikan, sampai kloter keenam, WNI di Mesir suÂdah dipulangkan sebanyak 2.400 orang. Dari jumlah itu hanya 13 orang yang merupakan keluarga staf KBRI,†ujarnya kepada Rakyat Merdeka, saat ditemui di ruang kerjanya, kantor Kemenlu Jakarta, kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi PKB Marwan Ja’far mengatakan kebanyakan dari warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Mesir adalah keluarga staf KBRI, bukan kelompok tenaga kerja yang seharusnya mendapat prioritas.
“Semua WNI di Mesir harus dipulangkan, jangan hanya keluarga staf kedutaan dan pelajar saja. Ada banyak tenaga kerja kita di sana yang belum bisa pulang sama sekali,†ujar Marwan.
Michael Tene selanjutnya mengatakan, pihaknya memang memprioritaskan anak-anak dan perempuan yang duluan dipulangkan ke Indonesia.
“WNI yang tercatat di KBRI berkisar 6.149 orang. Sebanyak 4.297 adalah pelajar atau mahasiswa. Semuanya akan diÂpulangÂkan, tapi kalau mereka tidak mau karena merasa aman di tempat tiggalnya, kita tidak memaksa,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Terdiri dari siapa saja ke-13 orang yang merupakan keÂluarga staf KBRI itu?
Kalau nggak salah, 6 peremÂpuan dan 7 anak-anak dan balita.
Memang berapa jumlah staf KBRI di Mesir?
17 orang pejabat diplomatik, dan 30 staf lokal, statusnya bukan pejabat diplomatik, yakni WNI yang direkrut di Mesir. Jadi, kalau dikatakan adalah mayoritas keÂluarga KBRI yang dipulangkan, itu nggak mungkin kalau dilihat dari jumlahnya yang sekian itu.
Bahkan sebagian dari mereka belum dipulangkan, karena harus memberikan perlindungan pada WNI di sana. Sekaligus juga mengÂatur proses evakuasi yang akan kembali ke Indonesia.
Kenapa bukan TKI yang diÂpuÂlangkan duluan?
Saya kira dari awal prioritas sudah jelas ya. Kami sudah samÂpaikan berkali-kali, baik oleh KeÂtua Satgas maupun dari KBRI, yang diprioritaskan dalam peÂmulangan ini adalah peremÂpuan dan anak-anak. Termasuk mereka yang rentan.
Kalau Anda perhatikan kedaÂtangan proses evakuasi tahap keÂdua sampai keenam, baru sekaÂrang ini mulai ada prianya.
Bagaimana dengan TKI di sana?
Memang prioritas itu juga buÂkan berdasarkan pekerjaan meÂreka. Apa mahasiswa, pelajar atau TKI. Karena yang kita prioritasÂkan adalah anak-anak, peremÂpuan, orang yang rentan. Yang jelas semua WNI yang ingin dipulangÂkan sudah merasa tidak nyaman lagi di Mesir deÂngan berbagai perÂtimbangan. Apakah karena konÂdisi keamaÂnan, dan jumlah logisÂtik yang kurang.
Karena proses evakuasi ini siÂfatÂnya sukarela. Maka ada berbaÂgai alasan mengapa mereka meÂmilih tinggal di sana. Kalau seÂbaÂgian pelajar, sekolahnya sudah mulai. Bahkan sebagian pelajar yang sudah dievakuasi saja, sudah mikir-mikir akan kembali ke Mesir. Jadi, silakan bagi meÂreka yang ingin kembali akan dibantu oleh kedutaan kita.
Pemerintah dinilai belum meÂmiliki road map mengenai perÂlindungan WNI yang berada di luar negeri, bagaimana meÂnuÂrut Anda?
Kategori WNI yang harus diÂpulangkan itu bermacam-macam. Seperti di Mesir, mereka dipuÂlangÂkan karena situasi darurat di negara itu. Memang kedutaan kita di berbagai negara mempuÂnyai rencana darurat apabila situasi di tempat memerlukan tinÂdakan yang darurat. Kalau situasi memburuk akan dievakuasi.
Bagaimana kalau WNI di Mesir bermasalah terkait kasus hukum, bagaimna cara evakuaÂsinya?
Tunggu dulu, itu kan tidak harus dievakuasi. Semua itu terÂgantung pada proses kasusnya. Apakah kasusnya sudah selesai, sehingga dia bisa pulang. Tapi kadang-kadang TKI diperlukan di sana sebagai saksi, sehingga proses hukum bisa terus berÂlanÂjut. Itu kalau TKI menÂjadi korban.
Sebaliknya kaÂlau WNI dituduh sebagai pelaku kejahatan maka dia tidak bisa meninggalkan kota tersebut. Karena proses hukum harus berjalan.
Ada penilaian bahwa KBRI tidak terlalu bisa berbuat terÂhadap TKI yang bermsasalah di luar negeri, bagaimana meÂnuÂrut Anda?
KBRI fokus utamanya adalah membantu TKI yang mempunyai masalah di luar negeri. Namun upaya kita membantu harus seÂsuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di negara seÂtemÂpat.
Kamis sudah memberikan banÂtuan hukum kepada TKI terkait kontrak kerja, gaji tidak dibayar, pekerjaannya tidak sesuai, dan majikan melanggar kontrak. Kalau tidak bisa melakukan seÂcara damai akan dibawa ke proses hukum oleh KBRI. Biasanya yang diprioritaskan adalah kasus-kasus yang berat. Saya kira KBRI di luar negeri akan berupaya seÂmaksimal mungkin.
Tapi kenapa banyak TKI teÂtap saja teraniaya di luar neÂgeri?
Kita berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan peÂlayanan terbaik bagi WNI. Tapi kita menyadari ada peluang untuk selalu meningkatkan upaya-upaya tersebut.
Jadi, kita terbuka terhadap maÂsukan dan kritikan untuk perÂbaikan. Dan kita punya komitmen kuat untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelaÂyanan kita pada WNI
Oh ya, sudah sejauh mana proÂses evakuasi WNI di Mesir?
Proses evakuasi terus berjalan. Dan pagi ini (Jumat, 11/2) sudah tiba rombongan untuk tahap keenam sekitar 400 orang. Untuk tahap berikutnya terus dilakukan evakuasi.
Adakah hambatan dalam proÂses evakuasi?
Sebenarnya kita patut bersyuÂkur bahwa proses yang sudah berjalan pada tahap keenam reÂlatif lancar. Memang ada situasi di lapangan yang tidak mudah untuk membawa WNI dari satu tempat ke tempat lain, dan diÂbawa ke bandara. Itu merupakan tantangan tersendiri.
Memang situasi terakhir di MeÂsir seperti apa?
Kalau kita mengikuti pemÂberiÂtaan yang ada, Mesir saat ini ada dinamikanya. Sewaktu-waktu situasinya agak membaik, yakni toko-toko sudah mulai buka. Tapi kemudian ada perkembangan lain, yakni demonstrasinya meÂningkat. Tapi terakhir ini yang dikhawatirkan adalah kalau ada gelombang demonstrasi dalam skala besar lagi. Makanya kita dari pemerintah Indonesia mauÂpun kedutaan kita di Mesir terus mengingatkan agar WNI bersiap-siap dievakuasi. Tapi kalau meÂmilih tetap tinggal di Mesir, tentu kita harapkan agar selalu wasÂpada dan berhati-hati. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50