Berita

mas ahmad santosa

Ota Bantah Tiap Butir Tuduhan Gayus

RABU, 19 JANUARI 2011 | 18:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menyampaikan tanggapan dan membantah keras seluruh tudahan dari Gayus Tambunan yang tak berdasarkan fakta. Gayus disebut hendak mengaburkan kasus mafia pajak dan peradilan yang dilakukannya dengan pihak lain.

Di gedung UKP4, Jakarta, Rabu petang (19/1), Anggota Satgas PMH Mas Ahmad Santosa didampingi Denny Indrayana, Yunus Hussein, Darmono menyampaikan klarifikasi.

"Tentang Satgas yang menyuruhnya ke Singapura, adalah tidak benar. Satgas tidak tahu Gayus akan ke Singapura. Dalam pesan blackberry terlampir terlihat jelas Satgas tidak diketahui dimana keberadaan Gayus. Nanti dibagikan transkrip BBM-nya," kata Ota.


Pengakuan Gayus yang dipaksa Satgas PMH untuk menunjuk hidung Bakrie Grup sebagai sumber uangnya di deposit box, menurut Ota, adalah sangat bertentangan dengan fakta yang dilihat publik dalam rekaman percakapan Gayus di Singapura.

"Adalah Gayus dan Adnan Buyung yang menyebut tiga perusahaaan Bakrie yang menyuap dirinya. Gayus rencananya akan mengungkap tiga perusahaan tersebut di hadapan Polisi," katanya.

Memang benar bahwa salah satu hal yang jadi perhatian Satgas bahwa, Gayus perlu didampingi penasihat hukum yang hebat, agar kasus mafia hukum tuntas.

"Dari ngobrol dengan Gayus, terutama Denny dan saya sendiri, menyampaikan nama Adnan Buyung, Bambang Widjojanto, Alex Lay dan Taufik Basari. Dan tiga nama itu yang kita sebut saat itu beberapa advokat yang berintegritas di Indonesia. Gayus lah yang memilih ABN," ungkap Ota.

Mengenai ada agen CIA yang telah direstui anggota Satgas PMH untuk beroperasi juga dibantah Ota dan rekan-rekan.

"Hal itu tidak benar. Satgas tidak tahu menahu informasi tersebut Gayus harus buktikan tuduhan itu," pungkasnya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya