RMOL. Pemerintah diminta tidak khawatir dengan pembentukan Gerakan Integritas Nasional (GIN). Sebab, wadah ini hanya bersifat moral, bukan bergerak di politik.
“Kami nggak niat ikut Capres 2014, nggak ikut-ikutan politik. Ini hanya gerakan moral, hanya mengkritisi saja terhadap yang perlu dikritisi,’’ ujar penggagas GIN, Solahuddin Wahid, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (14/1).
11 Tokoh Masyarakat dan Agama mendeklarasikan berdiriÂnya Gerakan Integritas Nasional (GIN). Mereka adalah Ahmad Syafii Maarif (Bekas Ketua Umum Muhammadiyah), SolaÂhuddin Wahid (Gus Solah), Natan Setiabudi (bekas Ketua Persatuan Gereja Indonesia), Bambang Ismawan, Putut Prabantoro, KasÂturi Sukiadi, Parni Hadi, WisjÂnubroto, Thresia Kristianty, SuÂdrajad, dan Teguh Santosa.
Gus Solah selanjutnya mengaÂtakan, tokoh-tokoh tersebut sudah berkonsolidasi sejak tiga bulan lalu untuk berkumpul dalam GIN. Mereka berkumpul dalam satu wadah dilatarbelakangi adanya masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti rendahnya tingkat integritas nasional, terutama di kalangan pejabat publik.
“GIN ingin ikut menyumÂbangÂkan tenaga dan pikiran daÂlam upaya menumbuhkan inteÂgriÂtas diri di masyarakat, khuÂsusnya para pemimpin di berÂbagai tingÂkatan. Kita harus mengakui bahÂwa dalam kehiduÂpan berÂbangsa dan berÂnegara sulit mencari tokoh yang meÂmiliki integritas,†kataÂnya.
Adik kandung bekas Presiden Abdurrahman Wahid ini meneÂgaskan, menumbuhkan integriÂtas para pemimpin di berbagai tingÂÂkatan bukan berarti ikut terlibat dalam penyiapan calon pemimÂpin untuk 2014. Gerakan ini murÂni atas kesadaran perluÂnya memÂbangun integritas nasional.
“Nggaklah. Ini bukan soal CaÂpres 2014. Itu kan ranah partai. Kita tidak mengarah kesana,†ujarÂnya.
Berikut kutipan wawancara dengan tokoh Nahdhatul Ulama ini:
Apa yang melatarbelakangi Anda bersama tokoh lainnya untuk mendirikan GIN?Dalam deklarasi Gerakan InteÂgritas Nasional itu sudah jelas bahÂwa kita melihat masalah sekarang ini seperti korupsi, penegakan hukum yang kacau balau, keruÂsakan lingkungan karena rendahÂnya integritas para pejabat publik dan masyarakat. Jadi tugas kami sebagai anak bangÂsa untuk ikut menyumÂbangÂkan tenaga dan piÂkiran dalam upaya menumbuhkan integritas diri di masyarakat.
Sejak kapan komunikasi diÂbangun untuk berkumpul daÂlam sebuah wadah GIN?Itu sudah beberapa bulan terÂakhir. Ya kira-kira 3 bulan lalu.
Apakah memang cuma 11 tokoh ini yang ditarik gabung ke GIN? Nantinya ya, kalau ada siapaÂpun yang ingin bergabung, silaÂkan saja. Tidak ada masalah.
Gerakan ini apakah akan meÂnyerupai Lembaga SwaÂdaya Masyarakat?Ini adalah perkumpulan GeraÂkan Integritas Nasional. Jadi di dalamnya adalah integritas tapi dalam pengertian untuk keutuÂhan. Namun kami menilai ada ketidakutuhan dari kebijakan kita yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Kebijakan itu akan kita kritisi juga.
Berarti oposisi terhadap peÂmerintahan?Ya. Tapi tidak secara poliÂtis. Kami haÂnya meÂngaÂtaÂkan itu berÂdaÂsarkan peÂmiÂkiran-pemikiÂran kita. Jadi kami akan mencari bibit-bibit yang bisa muncul daÂlam kepemimÂpinan berbagai tingÂkatan. Jadi integritas ini nantinya mempuÂnyai makna sifat jujur dan punya prinÂsip moÂral yang kuat; kondisi utuh dan tidak terbagi; kondisi meÂnyatu; dan berÂtindak konÂsisten seÂsuai dengÂan nilai-niÂlai yang dianut. Kita harus meÂngaÂkui bahwa dalam kehiÂdupan berÂbangsa dan berÂnegara sulit menÂcari tokoh yang meÂmiliki integritas.
GIN tidak mencari sosok keÂpemimpinan 2014?Itu tugas partai. Kami kan buÂkan partai.
Jadi gerakan ini bukan untuk memunculkan Capres?Ya tidak. Kalau menurut saya, terlalu pagi kalau ngomong soal itu.
Bagaimana Anda melihat peÂmerintah ini, apakah berinteÂgriÂtas tinggi atau rendah?Penilaian saya secara umum ya. Sekarang kalau kita melihat Gayus bisa keluar dari penjara dan mudah ke luar negeri, itu meÂnunjukkan inÂtegritas rendah apa tinggi? Gayus itu kan bisa meÂnyuap siapa saja itu. Jadi mutu integritas kita itu rendah sekali. Secara umum rendah.
Bukankah terlalu naif kalau ukuran integritas pemerintaÂhan hanya Gayus?Gayus itu kan salah satu conÂtoh. Yang lain juga ada, seperti joki narapidana hukum belum lama ini. Jadi memang secara umum inteÂgritas kita memang rendah.
Apa ada upaya pressure terÂhaÂdap pemerintah melalui geÂraÂkan ini?
Nggak. Kita cuma menyamÂpaiÂkan pikiran-pikiran dan ide saja.
Tapi bagaimana jika gerakan ini dimanfaatkan untuk mengÂÂguÂlirkan wacana impeachÂment?Impeachment itu kan hanya bisa dilakukan oleh partai. Kalau bukan partai, ya tidak bisa dong.
Bukankah pengaruh Anda bersama tokoh lainnya kuat seÂhingga mudah meraih dukuÂngan dari partai ?Wah, nggaklah.
Sejauhmana dukungan keÂpada GIN?Belum ada dukungan apa-apa.
Tapi yang menyatakan terÂtarik untuk bergabung dalam GIN apa sudah ada?Saya belum tahu, mungkin juga ada, mungkin juga tidak. Tapi kami akan memulai rapat bebeÂrapa bulan lagi.
GIN untuk jangka pendek akan menargetkan apa?Kami tidak memiliki target apa pun juga. Kami hanya menyamÂpaikan pemikiran dengan berbaÂgai alasan. Apa kegiatannya nanti, kan bisa dilihat.
Harapan Anda terhadap GIN?Ya kita berharap keadaan bisa lebih baik. Begitu saja. Jadi meÂnyumbangkan pemikiran-pemiÂkiran dalam rangka kehiÂdupan yang lebih baik bagi bangsa kita.
Itu saja.