sby-boediono
sby-boediono
RMOL. Tuduhan pembohong pada seseorang mengena pada basis integritas dan basis moralitas orang tersebut.
"Dalam psikologi ini tuduhan pada karakter, menyangkut sifat. Pembohong itu berarti orang selalu punya niat untuk berbohong dan bisa diramalkan perbuatannya selaras dengan karakternya," kata pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, dalam diskusi "Musim Berbohong" di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/1).
Kalau para pemuka agama di Indonesia menyebut pemerintah secara khusus Presiden sebagai pembohong, itu mengena pada basis integritas Presiden yang runtuh dan itu sangat serius.
"Bahkan seorang psikopat takkan nyaman disebut pembohong. Dalam psikologi ada psikopat yang karakter dasarnya berbohong tapi beda dengan orang lain, karena berbohong itu secara tak sadar, dia senang berbohong. Dia menikmati berbohong, tapi ketika dituduh pembohong marah juga. Apalagi orang normal," papar profesor psikologi ini.
Hamdi memahami, yang dimaksud para tokoh agama bukan orang per orang tapi sistem dan pemerintahan yang dituduh terlalu banyak melakukan perbuatan yang menurut terminologi para tokoh agama itu disebut berbohong. Mengapa pemerintah lebih nyaman dikatakan gagal daripada berbohong?
"Kalau tuduhan gagal itu pada kinerja. Dan kegagalan bisa salahkan situasi yang tak mendukung. Maka tuduhan gagal itu tak seserius berbohong," jelasnya.[ald]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30