Berita

Subsidi Petani Salah Arah, Bulog Harus Kendalikan Harga Pangan

RABU, 12 JANUARI 2011 | 16:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan lahan tanaman pangan melalui program pembaruan agraria, bukan melalui food estate, untuk menurunkan jumlah impor dan menjamin ketersediaan pangan dalam negeri.

Melalui Ketua Umum DPP Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, dalam pernyataan yang diterima Rakyat Merdeka Online hari ini (Rabu, 12/1), SPI juga merekomendasikan pemerintah mengubah arah kebijakan subsidi pertanian agar ditujukan langsung kepada keluarga-keluarga tani, bukan kepada perusahaan penghasil sarana produksi ataupun distributor besar.

Saat ini sistem subsidi masih bias yang menguntungkan distributor tanpa
disertai pengawasan hingga ke tingkat petani. Situasi ini menyebabkan hampir setiap tahun petani senantiasa mengalami kelangkaan pupuk maupun benih.

disertai pengawasan hingga ke tingkat petani. Situasi ini menyebabkan hampir setiap tahun petani senantiasa mengalami kelangkaan pupuk maupun benih.

"Untuk itu kami mendesak kepada pemerintah agar pemberian subsidi langsung kepada petani juga sebagai cara mengembangkan teknologi benih, pupuk di level petani,” sambung Henry.

Peran Bulog sebagai lembaga yang berperan menjaga stabilitas harga dan persediaan pangan dalam negeri harus ditegakkan kembali, terutama menyangkut bahan pangan pokok seperti beras, jagung, kedelai, minyak goreng dan gula.

SPI juga menuntut pemerintah agar mengambil langkah tegas mencegah terjadinya spekulasi produk pertanian yang dapat merugikan masyarakat luas. Diperlukan investigasi dan penyelidikan yang komprehensif terhadap kemungkinan penimbunan bahan pangan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis pangan dan spekulan.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya