Berita

Tokoh Agama, Radikalisme dan Pemakzulan

RABU, 12 JANUARI 2011 | 11:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Keterlibatan tokoh-tokoh agama dalam gerakan sosial yang mengkritisi pemerintahan akan menimbulkan keberanian lebih bagi masyarakat, yang belakangan ini mengalami akumulasi kekecewaan pada pemerintah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (12/1).

"Saya pernah katakan di akhir tahun kemarin, 2011 ini suasana sosial akan semakin hot. Sekarang tokoh agama mulai terlibat. Tapi, tokoh-tokoh agama itu saya yakin mereka takkan turun ke jalan, namun secara moral itu akan menumbuhkan rasa berani perlawanan dari rakyat, kalau pemerintah diam-diam saja tak melakukan langkah semestinya," demikian analisa purnawirawan Mayjen TNI AD ini.


Sebagai orang yang sering berhubungan dengan personel intelijen negara, pria bersapaan TB ini menyatakan, bahwa tidak ada yang salah dari tumbuh sumburnya gerakan sosial menuntut perubahan, bahkan sampai ide meminta Presiden dan Wapres mundur.

Menurut TB, kekecewaan masyarakat bisa diredam oleh langkah berani dari pribadi Presiden SBY dalam upaya membongkar kasus-kasus hukum, yang diklaim berdampak sistemik. Presiden dan kabinetnya juga harus mampu memberikan solusi cerdas bagi persoalan ekonomi sehari-hari rakyat, berkaitan dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok seperti beras dan cabai.   

"Saya percaya tidak ada pemakzulan, karena secara konstitusi itu memakan waktu lama sekali. Yang saya takutkan, kemarahan karena harga makin mahal, harapan untuk hidup layak semakin susut, dan yang ada hanya emosional dan masuk ke ranah radikal dan ketika radikal, orang melakukan apa saja," tegasnya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya