Berita

Heru Lelono

Wawancara

WAWANCARA

Heru Lelono: Ini Kesempatan Hakim Bongkar Pernyataan ‘Big Fish’ Gayus

RABU, 12 JANUARI 2011 | 06:05 WIB

RMOL. “Masa Presiden terganggu hanya karena masalah Gayus. Geblek saja dan kebangetan,” kata Heru saat dihubungi Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, terdakwa kasus korupsi pajak, Gayus Tambunan mem­bacakan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/1) lalu.

Dalam duplik setebal 11 hala­man itu, Gayus mengungkapkan keinginannya menjadi staf ahli Kapolri, staf ahli Jaksa Agung atau staf ahli Ketua KPK.


“Akan saya bantu Kapolri atau Jaksa Agung atau Ketua KPK untuk menangkap big fish. Bukan hanya kakap, melainkan paus dan hiu di semua lini di mana korupsi tumbuh subur,” bacanya.

Saat ditanya siapa big fish yang dimaksud, Gayus menja­wab,” Presiden sudah tahu, Satgas su­dah tahu siapa big fish. Kalau saya, cuma ikan teri.”

Selain itu, Gayus menyebut­kan, beberapa petinggi yang ikut terlibat dalam perkara pajak juga  belum dijerat. Dia menyebutkan bebe­rapa nama bekas atasannya yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.

“Seharusnya, Johny Marihot Tobing, Bambang Heru, dan Dar­min Nasution juga harus diperla­kukan sama. Harus didu­dukkan se­bagai terdakwa saat ini,” tutur­nya.

Berikut kutipan wawancara se­lengkapnya dengan Heru Lelono:

Betulkah Presiden SBY tahu siapa big fish itu?
Yang ngomong itu kan seorang terdakwa Gayus, ya toh.

Jika dikatakan Presiden tahu, suruh saja Gayus yang menja­wabnya. Untuk itu, jangan sekali-kali ada pihak lain yang mengin­tervensi. Presiden SBY dalam hal ini tidak akan melakukan inter­vensi apa-apa.

Jadi, big fish itu siapa dong?
Ya, nggak tahu? Yang harus jawab, ya Gayus dong.

Gayus bilang dirinya cuma ikan teri. Bagaimana komentar Anda?
Lho, kalau Gayus ngaku ikan teri, tapi kok punya aset di luar negeri. Teri apa ini, he he he. Da­lam masalah ini, sebetulnya ke­mampuan hakim diuji. Hakim punya hak menyuruh Gayus ngo­mong. Kalau tidak, nanti jadi fitnah loh. Pokoknya, silakan di­ungkap semuanya. Kalau Gayus mengenal Presiden SBY, no problem.

Seharusnya hakim bersikap seperti apa terhadap pernya­taan Gayus itu?
Jika Gayus mengatakan itu, maka hakim yang mengadili dia (Gayus) segera membongkarnya. Suruh saja Gayus menceritakan.

Kan bisa saja Gayus mencerita­kan, oh ternyata Heru Lelono yang mengemplang pajak. Dan SBY pasti tahu Heru Lelono. Tapi, kan SBY tidak tahu kalau Heru Lelono mengemplang pa­jak. Lagipula SBY tidak berke­pentingan memantau siapa-siapa yang mengemplang pajak itu. Yang berurusan itu adalah Ke­men­terian Keuangan dan Dirjen Pajak. Gitu kan.

Apakah Presiden perlu inter­vensi dengan penyataan Gayus itu?
Presiden tidak perlu intervensi. Ya, sudah ini kan forum penga­dilan. Forum pengadilan adalah tempat untuk mengungkap se­buah kasus hukum toh. Mum­pung di forum pengadilan dan mumpung terdakwa Gayus me­ngatakan, ini dan itu, maka me­nurut saya, ini adalah kesempatan baik bagi hakim untuk meng­ungkap itu.

Kalau Gayus ngomong seperti itu, dikejar siapa yang dimaksud Gayus. Apalagi Gayus ngomong seperti itu di atas sumpah kan. Jangan lupa, dalam keadaan ke­pepet seorang terdakwa, kadang-kadang mencari kawan loh. Mencari kawan dalam arti untuk menderita bersama-sama. “Sialan masa cuma gue aja yang kena. Yang lain juga harus kena.”  Hakim harus jeli melihat ini.

Apa keinginan Presiden ter­hadap kasus Gayus ini?
Presiden menginginkan agar kasus Gayus segera dise­lesaikan dan tidak berlarut-larut. Inilah mengapa Presiden me­min­ta aparat hukum untuk me­ning­kat­kan kiner­janya. Masa ne­gara kalah de­ngan Ga­yus sih.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya