Berita

Seolah Tidak Ada Pemerintah, Rakyat Berjuang Sendirian

SELASA, 11 JANUARI 2011 | 17:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono, didesak melakukan upaya nyata untuk kesejahteraan rakyat, tidak terus mengembangkan wacana yang tidak perlu di hadapan publik.

"Presiden dan Wapres harus berbuat serius untuk rakyat yang sudah makin susah hidupnya. Jangan ngomong terus seolah-olah tidak  ada apa-apa," kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (11/1).

Mantan aktivis Institut Teknologi Bandung era 80-an itu menilai, hingga 14 bulan memimpin  pemerintahan, Presiden SBY dan Wapres Boediono hampir tidak melakukan pekerjaan yang hasilnya bisa dirasakan rakyat banyak. Presiden, katanya, lebih banyak  pidato dan rapat-rapat. Sementara Wapres tidak jelas pekerjaannya.


Di  sisi lain Syahganda melihat, rakyat justru kini berjuang sendirian mengatasi  melonjaknya harga pangan termasuk beras dan cabai, bertahan menata hidup paska bencana, menghadapi kekuatan preman berkedok pejabat  publik dan politisi, serta berjuang tanpa henti mempertahankan hidup saat bekerja di luar negeri.

"Negara ini ada pemerintah tetapi seolah-olah tidak ada pemerintah. Rakyat seperti tidak peduli dengan Presiden atau Wapres," jelas mahasiswa program doktoral Universitas Indonesia  itu.

Mengenai aspek hukum, lanjutnya, perkembangan penegakan supremasi hukum juga nol besar, bahkan bisa dikatakan negatif dengan terungkapnya kasus "keluyuran" Gayus Tambunan dan tidak tuntasnya kasus Bank Century.

Sedangkan  terkait ekonomi, pemerintah malah kehilangan aset negara dengan melepas saham  Krakatau Steel sangat murah, ditambah rencana konyol penghapusan subsidi Bahan  Bakar Minyak (BBM) yang akan berakibat inflasi dan menimbulkan beban ekonomi  masyarakat kian berat.

"Lakukan gebrakan riil untuk mengangkat hidup rakyat secara sederhana, yang membumi, yang  lebih dibutuhkan rakyat, seperti turunkan harga Sembako, ganti menteri yang tidak efektif, dan tegakkan hukum kepada para koruptor," pinta Syahganda.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya