RMOL. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan kembali pesan politiknya pada pembukaan Kongres ke III PDIP, Bali.
"Mengangkat harkat dan martabat rakyat kecil adalah ideologi dan takdir sejarah PDIP sebagai partai politik," tegas Mega dalam pidato politik peringatan ulangtahun PDIP ke-38, di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (10/1).
Ia menyatakan, fakta dalam beberapa tahun belakangan ini menunjukkan bahwa harapan wong cilik untuk kesejahteraan semakin jauh dari kenyataan.
"Bagi PDIP, Pancasila 1 Juni 1945 adalah ideologi dan metode berpikir. Dengan Pancasila kita bisa bedah dengan cermat berbagai kontradiksi persoalan negara saat ini," jelas Mega.
"Kita bisa lihat gambaran keberhasilan pembangunan lebih ditampilkan melalui statisitik makro ekonomi saja," ujar Mega.
Menurut Mega, pemerintah saat ini lupa adanya satu fakta sederhana bahwa tingkat pertumbuhan yang agungkan statistik tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Pemerintah harus dengar denyut jeritan rakyat dimana harga kebutuhan pokok sudah jauh dari daya beli rakyat, sering rakyat jadi korban hanya untuk makan," ungkapnya.
"Tidak boleh lagi rakyat kecil bunuh diri karena tak mampu, seperti di Cirebon, Kebumen dan daerah lainnya. Ini gambran betapa sulitnya rakyat bertahan hidup
konstitusi menjamin hidup rakyat. Buat apa anggaran ribuan triliun tersebut
," tutur mantan Presiden ke-5 ini.
[ald]