Berita

ilustrasi

Kasus Perjokian, Jangan Lupakan Advokat Nakal

SABTU, 08 JANUARI 2011 | 08:40 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tragedi permafiaan di dunia hukum terungkap lagi di awal tahun, yaitu kasus joki napi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bojonegoro, Jawa Timur. Skandal hukum joki napi ini dinilai tidak beda dengan kasus mafia pajak, Gayus Tambunan.

“Persamaan di dua skandal hukum itu adalah peranan advokat yang cukup sentral hingga praktek haram itu terjadi,” tegas Ketua Umum DPP Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Humphrey R Djemat, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (8/1).

Kasus joki napi ini bisa dikatakan sebagai cerminan dari buruknya penegakan hukum di Indonesia. Kasus ini terungkap bagaikan puncak gunung es yang sebenarnya sudah lama dipraktekkan.


"Karena banyak kasus-kasus pidana yang seharusnya dieksekusi masuk dalam rumah tahanan, tetapi didiamkan saja,” tutur Humphrey lagi.

Pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) memang sudah melakukan tindakan cepat. Kejagung segera melakukan pemeriksaan dan tindakan tegas terhadap
aparat Kejaksaan yang diduga terlibat. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari)
Bojonegoro langsung dicopot. Dan, staf Kejaksaan Negeri Bojonegoro juga
dijadikan tersangka.

“Tapi pertanyaanya, bagaimana dengan tindakan kuasa hukum Kasiem yang diduga terlibat itu? Sampai kini belum terdengar sikap tegas dari organisasi advokat menindak pengacara yang diduga kuat terlibat penuh dalam skenario tersebut,” kata Humphrey lagi.

Dari catatan yang dimiliki pihaknya dari kasus itu, Humphrey menjelaskan, bahwa Kasiem, seorang terpidana di LP Bojonegoro, mengaku dirinya digantikan oleh orang lain dalam sel-nya. Tapi yang menarik, Kasiem mengaku dirinya berbuat demikian karena diajari oleh penasihat hukumnya, Hasmono. Menurut Kasiem, sang penasehat hukumnya itulah yang kemudian mengatur segalanya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya