Berita

bara hasibuan/ist

Ketua DPP PAN Kritik Lemahnya Kepemimpinan Setgab Koalisi

SELASA, 04 JANUARI 2011 | 19:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Belajar dari rawannya perpecahan di dalam tubuhnya sendiri pada 2010 lalu, Sekretariat Gabungan Koalisi Pendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono harus memperkuat diri di tahun 2011.

Untuk itu, Ketua DPP PAN bidang Hubungan Antar Lembaga dan Internasional, Bara Hasibuan, menyarankan semua anggota koalisi menghormati etika politik dan leadership di koalisi. Kurang efektifnya kepemimpinan menyebabkan berbagai persoalan muncul di tubuh Setgab selama tahun 2010.

"Kepentingan partai-partai tidak mampu dikelola dengan baik. Sejak pembentukannya, Setgab Koalisi mengalami banyak persoalan yang
berkembang tanpa penanganan yang efektif sehingga memunculkan friksi-friksi," kata Bara Hasibuan kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa petang (4/1).

berkembang tanpa penanganan yang efektif sehingga memunculkan friksi-friksi," kata Bara Hasibuan kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa petang (4/1).

Ketegangan antar partai pendukung Koalisi sebetulnya tidak perlu terjadi jika kepemimpinan berjalan secara efektif sejak awal.  "Tidak adanya kepemimpinan yang efektif itu menyebabkan partai-partai anggota Setgab mengedepankan kepentingan masing-masing dalam berbagai isu strategis, seperti isu pembangunan gedung baru DPR, dana aspirasi, ketegangan RI-Malaysia dan status politik Gubernur Yogyakarta," jelasnya.

Ia mengingatkan, ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan SBY tidak bisa dipisahkan dari keberadaan partai-partai koalisi karena komposisi kabinet banyak diisi kader partai anggota Koalisi.

"Awal tahun 2011 ini adalah momentum yang bagus untuk menyiapkan resolusi agar Setgab dapat segera berbenah diri dan itu semua ditentukan oleh leadership yang efektif dan kuat." tutupnya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya