RMOL. Dalam kehidupan ini, hanya satu yang tidak bisa disimpan. Harta benda bisa disimpan; rahasia bisa ditutup rapat; kasus korupsi bisa dipendam sampai terlupakan; bahkan, sedikit melantur, sel dari sistem reproduksi pun bisa disimpan di sebuah "bank" khusus.
Namun, apa daya kita menyimpan waktu? Waktu selalu berjalan linier, tidak bisa ditahan dan berputar.
Pada umumnya, masyarakat Indonesia, yang beragam suku dan keyakinan, mengkorelasikan pergantian tahun dengan kalender China yang terbagi menjadi 12 shio, yang disimbolkan dengan 12 binatang. Tahun 2011 menurut kalender China adalah tahun kelinci.
Sama dengan tahun-tahun yang lain, tahun kelinci dianalogikan dengan sifat binatang mungil itu. Diantaranya, sifat keramah-tamahan, baik hati, lembut, cinta damai, sikap yang bersih dalam mengejar kehidupan yang baik. Kelinci, seperti yang digambarkan dalam mitologi China, adalah lambang umur panjang.
Sejenak saja kita larut dalam analogi dan ramalan negeri Tiongkok, pasti akan timbul harapan-harapan baik tentang tahun yang baru saja kita masuki di hari ketiga ini. Dan, kita pun mengenang tahun 2010 lampau, yang tak lain tahun gonjang ganjing politik dan penuh ketidakpastian, baik dari segi politis, ekonomi, keamanan, transportasi umum dan sifat alam yang meledak-ledak. Jika dikaitkan lagi dengan mitos Tiongkok, tahun 2010 memang tahun macan yang sifatnya sulit diprediksi.
Ingat, pada tiga bulan pertama 2010, politik gonjang ganjing oleh skandal Bank Century, secara keseluruhan fokus DPR dan pemerintah melupakan tugas pokoknya. Kemudian, semarak konflik horizontal di daerah akibat sengketa Pilkada.
Kemarahan alam membuat kehidupan anak-anak manusia di bumi Nusantara semakin kelam dalam lara. Belum lagi, rentetan kecelakaan transportasi massal sepanjang tahun terutama di bidang perkeretapian.
Aksi-aksi terorisme ikut meramaikan wahana 2010. Rangkaian perampokan bank, pertokoan dan serangan ke markas Kepolisian oleh kelompok bersenjata. Meskipun kita patut apresiasi kegesitan intelijen Kepolisian untuk meringkus para tersangka pelakunya, namun instabilitas terlanjur terjadi, karena lemahnya fungsi pencegahan.
Instabilitas politik, keamanan, keamanan transportasi sampai sifat alam, membuat perekonomian rakyat sehari-hari pun terpuruk. Stok dan suplai pangan ikut terganggu oleh iklim yang tak menentu.
Di samping itu, ada keyakinan, bila pemerintah tidak menangani dengan baik instabilitas politik dan keamanan yang selama ini terjadi di 2010, bukan tidak mungkin kekecewaan masyarakat akan menjadi momok menakutkan bagi kekuasaan di awal tahun 2011.
Dan jika instabilitas politik dan keamanan terus berlanjut hingga 2011, situasi akan semakin memburuk menjelang Pemilu tahun 2014.
Pemerintahan SBY-Boediono, masih punya sisa waktu efektif dua tahun lagi untuk bekerja. Pada 2013 semua fokus pemerintah tidak lagi fokus pada tugas menyejahterakan rakyat tapi bagaimana menghadapi Pemilu.
Ada yang menggembirakan. Pada tahun ini kenaikan gaji pokok PNS/TNI/Polri dan pensiun pokok direncanakan sebesar rata-rata 10 persen. Pemerintah juga tetap akan memberikan gaji dan pensiun bulan ke-13 bagi PNS/TNI/Polri dan pensiunan.
Keputusan rapat koordinasi DPR dengan para menteri terkait di Gedung DPR Senayan, Rabu 15 Desember 2010, sepakat menaikkan tunjangan kerja bagi anggota TNI, Polri, dan pegawai negeri sipil terhitung sejak 1 Juli 2010.
Selain TNI dan Polri, pegawai di empat lembaga lain yang mendapat kenaikan tunjangan kerja yaitu di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, dan Kementerian Pertahanan.
Namun, rencana kenaikan gaji sebesar 10 persen bagi pegawai negeri sipil, TNI dan Polri dalam APBN 2011, tidak bisa dianggap sebagai upaya peningkatan kesejahteraan, atau dalam bahasa Presiden SBY sendiri, demi pemantapan kinerja birokrasi bila kenaikan gaji dengan inflasi, nilainya sama. Kenaikan gaji bisa jadi sesuatu yang tidak berarti, karena di waktu mendatang kenaikan harga bahan-bahan pokok bisa lebih tinggi dari kenaikan gaji yang dapat disebabkan strategi politik pangan yang salah kaprah.
Dari segi politik, kekisruhan di dalam Setgab yang tidak lain kumpulan partai pemerintah diharapkan segera usai di tahun yang baru ini. Politik sandera dan ancam mengancam, yang timbul di antara para elit politik sendiri, hanya memakan energi besar. Fokus pemerintah bukan lagi pada peningkatan kesejahteraan rakyat, namun mencari titik kompromi untuk memperkuat kursi kekuasaan.
Bukan tidak mungkin, bila keretakan koalisi ini terus berlarut-larut, pada saat pergantian pimpinan melalui Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014, bangsa Indonesia dibangun dari kemunduran yang luar biasa.
Kita berharap, stabilitas politik tahun kelinci ini berjalan stabil dan tidak akan ada peristiwa yang mengancam investasi usaha di Indonesia, karena seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 diprediksi kalangan ekonom cukup menggembirakan. Bahkan, diprediksi kenaikannya sekitar enam persen. World Economic Forum melaporkan, peringkat daya saing Indonesia untuk 2010-2011 meningkat tajam.
Komite Ekonomi Nasional atau KEN, juga meyakini laju ekonomi Indonesia tahun depan akan melaju lebih cepat asalkan tercipta koordinasi yang baik, pengambilan kebijakan yang cepat dan tepat, serta tetap mewaspadai gejolak keuangan global. Dengan demikian, perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan laju 6,4 persen.
Namun, ramalan pengamat ekonomi yang optimis dapat dimentahkan begitu saja oleh situasi politik yang runyam.
Karena ada yang mengira, pertarungan politik dan hukum diprediksi akan semakin ramai pada 2011. Prediksi itu kayaknya tidak mengada-ada. rakyat masih menantikan jalannya pembahasan UU Penyelenggaraan Pemilu, UU Penyelenggaraan Pemilihan Legislatif dan Presiden dan pembahasan RUU DI Jogjakarta. Kesemuanya adalah Rancangan UU yang sarat kepentingan kekuasaan.
Akankah kepentingan kekuasaan itu akan takluk oleh kesadaran akan sifat keramah-tamahan, baik hati, lembut, cinta damai, sikap yang bersih dalam mengejar kehidupan yang baik yang dimiliki kelinci. Mampukah si kelinci yang lemah lembut dan menggemaskan meluluhkan hati sang macan yang garang tak menentu? Semoga.
[ald]