RMOL. Para peserta Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia, pekan ini akan memulai kegiatan yang akan memberikan kesempatan untuk tinggal dan bekerja bersama masyarakat di Kendari dan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, seperti yang disampaikan dalam pernyataan media Kedubes Australia (Rabu (29/12), menyambut hangat kedatangan para peserta di Indonesia dan gembira dengan antusiasme mereka untuk meraih pengalaman dan lebih jauh memahami kebudayaan satu sama lain.
“Program yang menyenangkan dan sangat berhasil ini akan membantu mengembangkan hubungan yang telah lama terjalin dan terus berlanjut antara kedua negara kita. Lebih dari 870 pemuda-pemudi Australia dan Indonesia telah ikut serta dalam program ini sejak diluncurkan pada 1982. Kerja sama erat pada tingkat ini hanyalah salah satu cara praktis di mana Australia dan Indonesia bekerja sama sebagaimana layaknya tetangga dekat dan mitra,†kata Dubes Moriarty.
Selama mereka berada di Wangi-Wangi, salah satu dari serangkaian pulau yang membentuk Wakatobi, para peserta akan diundang untuk tinggal dengan keluarga angkat di dua desa, Patuno dan Waelumo.
Mereka juga akan bekerja bersama masyarakat desa setempat untuk mengembangkan dan melaksanakan proyek pengembangan masyarakat. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan lebih lanjut potensi pariwisata laut di Wangi-Wangi dan memperhatikan kebutuhan setempat. Bupati Wakatobi, Ir Hugua, sendiri adalah salah seorang alumni program AIYEP 1986-87.
Para peserta Indonesia baru saja menyelesaikan bagian dari program ini di Australia selama dua bulan yang meliputi tinggal bersama keluarga angkat dan magang di Brisbane dan Roma di Negara Bagian Queensland.
AIYEP adalah program tahunan yang mempromosikan hubungan antar warga antara Australia dan Indonesia dan dikelola bersama oleh Lembaga Australia Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
[ald]