hendri saparini/ist
hendri saparini/ist
RMOL. Semestinya, demokrasi berjalan beriringan dengan agenda peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun, di Indonesia, pertumbuhan demokrasi seolah berjalan sendiri ke arah yang berlawanan dengan kemakmuran rakyat. Kesuksesan Pemilu 2009 dan penyelenggaraan ratusan Pilkada sepanjang 2010, hanya sesuatu yang semu.
"Substansi demokrasi untuk mempercepat peningkatan kesejahteran. Tapi yang terjadi di Indonesia, hanya kebebasan dan pemilihan langsung saja karena memang dari sisi ekonomi tak dipersiapkan agenda yang jelas untuk masyarakat banyak," terang Direktur Eksekutif Econit Advisory Group, Hendri Saparini, saat berdialog dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 28/12).
Selama ini Indonesia mengklaim sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Tapi, pemilihan langsung pemimpin itu tidak didasarkan pada strategi pembangunan masyarakat.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30