Berita

Wawancara

WAWANCARA

Mustafa Abubakar: Evaluasi Kabinet 4 Januari Saya Betul-betul Nggak Risau

SENIN, 27 DESEMBER 2010 | 06:47 WIB

RMOL. Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan akan melakukan evaluasi kabinet pada 4 Januari nanti. Evaluasi ini didasarkan atas hasil catatan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).  Hal ini dipastikan oleh Menko Polhukan Djoko Suyanto di Istana Merdeka, Kamis (23/12).

Atas evaluasi tersebut, salah satu pembantu kabinet, Menteri Negara Badan Usaha Milik Ne­gara (BUMN) Mustafa Abubakar menyatakan tidak terlalu risau dengan evaluasi tersebut.

“Saya siap saja, tidak ada ma­salah ya. Yang penting kita be­kerja dan terus bekerja sesuai de­ngan apa yang ditanggung­jawab­kan dan ditugaskan,” kata Mus­tafa kepada Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.


Sebagai menteri yang harus me­nangani 141 perusahaan plat me­rah, bagi Mustafa, bukanlah per­kara sulit. Dengan kesabaran, setiap masalah akan terselesaikan dengan baik. Sementara kemung­kinan akan datangnya teguran dari presiden karena penilaian UKP4, Mustafa juga tidak terlalu risau.

Berikut petikan lengkapnya:

Presiden akan melakukan evaluasi atas kinerja kabinet 4 Januari, apa anda siap?
Saya siap saja, tidak ada ma­salah ya. Yang penting kita be­kerja dan terus bekerja sesuai de­ngan apa yang ditanggung­jawab­kan dan ditugaskan. Kemarin itu­kan Presiden sudah bilang, kalau ada kritikan, saran-saran atau opini-opini, ya rileks saja gitu ya, jadi diminta untuk menerima de­ngan legowo segala kritik dari pihak mana saja yang menyang­kut kerjaan kita. Semua menteri diminta untuk sabar gitu.

Sesuai permintaan presiden, apa ada refleksi akhir tahun dari kementerian anda?
Untuk refleksi akhir tahun kami buat pada tanggal 31 De­sem­ber, setiap akhir tahun. Itu ru­tin kita lakukan setiap tahun.

Gambaran refleksi kemente­rian anda nanti seperti apa?
Itu nanti dilaksanakan pagi hari. Jadi lebih baik hadir saja se­ka­lian. Kita sampaikan pada saat itu juga. Jadi refleksi akhir tahun akan kita sampaikan dan mudah-mudahan pada minggu pertama atau kedua bulan Januari kita juga akan sampaikan outlook 2011.

Untuk pelaporan ke UKP4, apa semua kegiatan kemente­rian su­dah disampaikan?
Sepertinya sudah semua. Tapi kepada menteri satu persatu kan belum disampaikan hasilnya oleh UKP4.

Anda yakin UKP4 akan mem­­beri nilai positif?
Saya belum tahu dan tidak ter­lalu merisaukan hal itu. Yang penting kita bekerja saja deh.

Anda yakin tidak akan ada te­gu­ran dari Presiden kepada Kementerian BUMN?
Saya belum tahu. Yang penting saya merasa apa yang ditugaskan, sedang kita laksanakan. Jadi terus terang kita belum tahu, kepada siapa dan siapa saja, kita tunggu saja. Kan nanti masing-masing ada evaluasi satu persatu. Saya betul-betul tidak merisaukan hal itu, mungkin ada teman-teman lain begitu, tapi saya tidak. Saya yang penting bekerja, gitu saja. Dan memang saya begitu semen­jak di Aceh, di Bulog, tidak pe­duli pada laporan, yang penting saya bekerja.

Laporan seluruh BUMN un­tuk 2011 apa sudah masuk ke Anda?
Itu semua sudah masuk sesuai jadwal untuk rencana-rencana 2011, tinggal merapatkan dengan para deputi.

Kalau ada yang ngritik, apa anda akan rileks saja me­nang­ga­­­pinya sesuai kehendak pre­siden?
Ya benar, rileks dari segi kita menanggapi. Tapi dari segi pe­kerjaan, ya harus serius dan ber­sungguh-sungguh. Apalagi bi­dang Kementerian BUMN itu kan terlalu banyak pekerjaannya, 141 perusahaan milik negara yang harus ditangani. Direksi mung­kin tidak, tapi banyak pe­kerjaannya gitu. Jadi banyak juga yang belum dilihat ca­paian­nya, di­per­baiki kinerjanya, dan sampai se­karang untuk Desem­ber-Ja­nuari itukan 141 BUMN harus meram­pungkan RKP (Rencana Kerja Perusa­haan)-nya. Jadi bu­lan ini adalah batas waktu untuk mem­buat ka­jian baru dan sudah harus selesai untuk membikin RKP 2011.

Masalah Garuda, IPO Kra­ka­tau Steel dan Pertamina men­jadi perhatian pu­blik...
Kita ta­ngani satu per­satu. Se­ka­rang ini kan ba­nyak pe­­­rusa­haan, ba­nyak masalah, masing-masing perusahaan kan lain-lain masa­lah­nya. Ada ca­paiannya, ada juga hambatannya, semuanya kita tangani satu per­satu, Jadi penuh kesabaran gitu, hehe...

Terhadap seluruh kritik itu, bagaimana menyikapinya?
Saya terima dengan penuh ke­sabaran. Kritikan-kritikan yang konstruktif kita jadikan bahan ma­­sukan buat kami untuk lebih baik ke depannya. Tapi kalau ada kritik yang tidak pada tempatnya, kami masih sangat pengertian, atau tidak menghadirkan infor­masi tentu akan kita pilah-pilah lah.

Apa ada masalah yang me­nu­rut anda di 2010 sangat mengu­ras energi dan emosi anda?
Memang saya banyak peker­jaan, 141 BUMN itukan tidak se­dikit jumlahnya. Di antara BUMN itu banyak juga yang memang sudah tertunggak dari masa-masa lalu holding-nya, atau harus mengganti pengurusnya yang sudah jatuh tempo, kan banyak sekali yang mesti di­ta­ngani satu persatu. Sehingga ada kesan ba­rangkali lambat, ya memang harus dilalui seperti itu.

Sementara ada salah penger­tian segala sehingga menimbul­kan kegaduhan, ya itu juga mu­dah-mudahan tidak terjadi lagi hal-hal itu ke depannya. Ada hal yang memang menguras energi, kegaduhan yang mestinya tidak perlu terjadi, saya berharap ke de­pan tidak terjadi lagi. Kita belajar satu persatu masalah yang kita hadapi untuk kita selesaikan dengan baik.

Untuk 2011, harapan anda ba­gaimana?
Kita meneruskan saja apa-apa yang sudah dilakukan untuk kita selesaikan pada 2011. Ya seperti holding perkebunan, untuk kehu­tanan, jasa konstruksi, Parma-Parma juga begitu perlu penataan kembali. Kemudian kita akan terus meningkatkan produktifitas dan efisiensi perusahaan-perusa­haan kita, di samping terus meng­galang sinergitas yang kita sudah rasakan besar manfaatnya dan nya­tanya lebih besar potensi bagi kita untuk lebih tingkatkan lagi pada BUMN kita.

Di 2010, bagaimana pertum­bu­han perusahaan negara?
Untuk pertumbuhan 2010, Alhamdulillah lebih baik dari 2009, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus di 2010, mu­dah-mudahan kita bisa lebih bagus lagi pada 2011. Makanya saya ken­cangkan sekali good gover­nan­ce, penguatan maneje­men baru, menggalang sinergitas-si­nergitas termasuk memanfaat­kan pasar modal dan sebagainya itu kita lakukan lebih intens lagi ke depan.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya