RMOL. Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan akan melakukan evaluasi kabinet pada 4 Januari nanti. Evaluasi ini didasarkan atas hasil catatan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Hal ini dipastikan oleh Menko Polhukan Djoko Suyanto di Istana Merdeka, Kamis (23/12).
Atas evaluasi tersebut, salah satu pembantu kabinet, Menteri Negara Badan Usaha Milik NeÂgara (BUMN) Mustafa Abubakar menyatakan tidak terlalu risau dengan evaluasi tersebut.
“Saya siap saja, tidak ada maÂsalah ya. Yang penting kita beÂkerja dan terus bekerja sesuai deÂngan apa yang ditanggungÂjawabÂkan dan ditugaskan,†kata MusÂtafa kepada Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.
Sebagai menteri yang harus meÂnangani 141 perusahaan plat meÂrah, bagi Mustafa, bukanlah perÂkara sulit. Dengan kesabaran, setiap masalah akan terselesaikan dengan baik. Sementara kemungÂkinan akan datangnya teguran dari presiden karena penilaian UKP4, Mustafa juga tidak terlalu risau.
Berikut petikan lengkapnya:Presiden akan melakukan evaluasi atas kinerja kabinet 4 Januari, apa anda siap?Saya siap saja, tidak ada maÂsalah ya. Yang penting kita beÂkerja dan terus bekerja sesuai deÂngan apa yang ditanggungÂjawabÂkan dan ditugaskan. Kemarin ituÂkan Presiden sudah bilang, kalau ada kritikan, saran-saran atau opini-opini, ya rileks saja gitu ya, jadi diminta untuk menerima deÂngan
legowo segala kritik dari pihak mana saja yang menyangÂkut kerjaan kita. Semua menteri diminta untuk sabar gitu.
Sesuai permintaan presiden, apa ada refleksi akhir tahun dari kementerian anda?Untuk refleksi akhir tahun kami buat pada tanggal 31 DeÂsemÂber, setiap akhir tahun. Itu ruÂtin kita lakukan setiap tahun.
Gambaran refleksi kementeÂrian anda nanti seperti apa?Itu nanti dilaksanakan pagi hari. Jadi lebih baik hadir saja seÂkaÂlian. Kita sampaikan pada saat itu juga. Jadi refleksi akhir tahun akan kita sampaikan dan mudah-mudahan pada minggu pertama atau kedua bulan Januari kita juga akan sampaikan outlook 2011.
Untuk pelaporan ke UKP4, apa semua kegiatan kementeÂrian suÂdah disampaikan?Sepertinya sudah semua. Tapi kepada menteri satu persatu kan belum disampaikan hasilnya oleh UKP4.
Anda yakin UKP4 akan memÂÂberi nilai positif?Saya belum tahu dan tidak terÂlalu merisaukan hal itu. Yang penting kita bekerja saja deh.
Anda yakin tidak akan ada teÂguÂran dari Presiden kepada Kementerian BUMN?
Saya belum tahu. Yang penting saya merasa apa yang ditugaskan, sedang kita laksanakan. Jadi terus terang kita belum tahu, kepada siapa dan siapa saja, kita tunggu saja. Kan nanti masing-masing ada evaluasi satu persatu. Saya betul-betul tidak merisaukan hal itu, mungkin ada teman-teman lain begitu, tapi saya tidak. Saya yang penting bekerja, gitu saja. Dan memang saya begitu semenÂjak di Aceh, di Bulog, tidak peÂduli pada laporan, yang penting saya bekerja.
Laporan seluruh BUMN unÂtuk 2011 apa sudah masuk ke Anda?
Itu semua sudah masuk sesuai jadwal untuk rencana-rencana 2011, tinggal merapatkan dengan para deputi.
Kalau ada yang ngritik, apa anda akan rileks saja meÂnangÂgaÂÂÂpinya sesuai kehendak preÂsiden?Ya benar, rileks dari segi kita menanggapi. Tapi dari segi peÂkerjaan, ya harus serius dan berÂsungguh-sungguh. Apalagi biÂdang Kementerian BUMN itu kan terlalu banyak pekerjaannya, 141 perusahaan milik negara yang harus ditangani. Direksi mungÂkin tidak, tapi banyak peÂkerjaannya gitu. Jadi banyak juga yang belum dilihat caÂpaianÂnya, diÂperÂbaiki kinerjanya, dan sampai seÂkarang untuk DesemÂber-JaÂnuari itukan 141 BUMN harus meramÂpungkan RKP (Rencana Kerja PerusaÂhaan)-nya. Jadi buÂlan ini adalah batas waktu untuk memÂbuat kaÂjian baru dan sudah harus selesai untuk membikin RKP 2011.
Masalah Garuda, IPO KraÂkaÂtau Steel dan Pertamina menÂjadi perhatian puÂblik...Kita taÂngani satu perÂsatu. SeÂkaÂrang ini kan baÂnyak peÂÂÂrusaÂhaan, baÂnyak masalah, masing-masing perusahaan kan lain-lain masaÂlahÂnya. Ada caÂpaiannya, ada juga hambatannya, semuanya kita tangani satu perÂsatu, Jadi penuh kesabaran gitu, hehe...
Terhadap seluruh kritik itu, bagaimana menyikapinya?Saya terima dengan penuh keÂsabaran. Kritikan-kritikan yang konstruktif kita jadikan bahan maÂÂsukan buat kami untuk lebih baik ke depannya. Tapi kalau ada kritik yang tidak pada tempatnya, kami masih sangat pengertian, atau tidak menghadirkan inforÂmasi tentu akan kita pilah-pilah lah.
Apa ada masalah yang meÂnuÂrut anda di 2010 sangat menguÂras energi dan emosi anda?Memang saya banyak pekerÂjaan, 141 BUMN itukan tidak seÂdikit jumlahnya. Di antara BUMN itu banyak juga yang memang sudah tertunggak dari masa-masa lalu
holding-nya, atau harus mengganti pengurusnya yang sudah jatuh tempo, kan banyak sekali yang mesti diÂtaÂngani satu persatu. Sehingga ada kesan baÂrangkali lambat, ya memang harus dilalui seperti itu.
Sementara ada salah pengerÂtian segala sehingga menimbulÂkan kegaduhan, ya itu juga muÂdah-mudahan tidak terjadi lagi hal-hal itu ke depannya. Ada hal yang memang menguras energi, kegaduhan yang mestinya tidak perlu terjadi, saya berharap ke deÂpan tidak terjadi lagi. Kita belajar satu persatu masalah yang kita hadapi untuk kita selesaikan dengan baik.
Untuk 2011, harapan anda baÂgaimana?Kita meneruskan saja apa-apa yang sudah dilakukan untuk kita selesaikan pada 2011. Ya seperti
holding perkebunan, untuk kehuÂtanan, jasa konstruksi, Parma-Parma juga begitu perlu penataan kembali. Kemudian kita akan terus meningkatkan produktifitas dan efisiensi perusahaan-perusaÂhaan kita, di samping terus mengÂgalang sinergitas yang kita sudah rasakan besar manfaatnya dan nyaÂtanya lebih besar potensi bagi kita untuk lebih tingkatkan lagi pada BUMN kita.
Di 2010, bagaimana pertumÂbuÂhan perusahaan negara?
Untuk pertumbuhan 2010,
Alhamdulillah lebih baik dari 2009, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus di 2010, muÂdah-mudahan kita bisa lebih bagus lagi pada 2011. Makanya saya kenÂcangkan sekali
good goverÂnanÂce, penguatan manejeÂmen baru, menggalang sinergitas-siÂnergitas termasuk memanfaatÂkan pasar modal dan sebagainya itu kita lakukan lebih intens lagi ke depan.
[RM]