Berita

Wawancara

Nugraha Besoes: Banyak Suporter Kita Di Malaysia Memberi Dukungan Ke Timnas

MINGGU, 26 DESEMBER 2010 | 02:45 WIB

RMOL.PSSI tidak mengabulkan seluruh keinginan Presiden SBY untuk menurunkan harga tiket Final Piala AFF antara Indonesia VS Malaysia di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12).

Panitia penyelenggara hanya menurunkan harga tiket untuk tribun atas alias kategori III. Harga tiket yang dibanderol kepada para pecinta bola di tanah air Rp 75 ribu, dikembalikan ke harga semula Rp 50.000.

“Itu sudah kita turunkan, tapi hanya untuk kategori III saja, sedangkan lainnya tidak ada pe­rubahan,” kata Sekjen PSSI Nugraha Basoes kepada Rakyat Merdeka di Jakarta.

Seperti diketahui, Panitia Pe­nyelenggara Final Piala AFF me­naikkan harga tiket untuk semua kategori. Harga tiket termurah yang tadinya Rp 50 ribu menjadi Rp 75 ribu. Sementara untuk ka­te­gori lainnya menga­lami pening­katan harga yang cukup drastis.

Atas kenaikan itu, secara khu­sus Presiden SBY meminta pe­nye­­lenggara untuk tidak menge­jar keuntungan semata. Pendu­-kung tim nasional (timnas) harus­lah diutamakan. Semangat rakyat harus dijaga. “Jadi, tolong diatur jangan sampai (harga tiket-red) terlalu tinggi se­hingga di luar jangkauan seba­gian rakyat,” pinta SBY, di Ja­karta, Rabu (22/12).

Nugraha Basoes selanjutnya mengatakan, tiket kategori III ini yang paling banyak jumlahnya, 34 ribuan orang. Sisanya, ter­sebar di kelas lainnya.

“Jadi, walau kategori III saja yang diturunkan, tapi jumlahnya sudah banyak,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana psikologis pemain menghadapi pertandingan final pertama?

Saya belum bertemu mereka, tapi mereka tentu tidak akan me­lepaskan apa yang sudah ada digenggaman. Mereka pasti akan bertarung habis-habisan.

Bagaimana mobilisasi pendu­kung, khususnya TKI di Malay­sia?

Itu kerja sama dengan Kedubes RI di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ada informasi TKI kita dila­rang oleh majikannya ikut me­non­ton pertandingan?

Saya tidak tahu karena belum lihat situasi jelas di sana. Me­mang di Malaysia semaraknya tidak seperti di sini. Di Indonesia kan sudah luar biasa hingar bi­ngarnya. Jadi, saya yakin banyak suporter kita di Malaysia yang beri dukungan ke Timnas.

Anda yakin kita menang?

Harapannya ya menang lah. Kalau urusan prediksi skornya kita tidak tahu, bukan tukang tebak sih. Tidak tahu skornya.

Anda berharap pertandingan final nanti ba­gai­mana?

Saya berharap anak-anak tetap semangat apapun hasilnya di Malaysia karena kuncinya itu ada di Indonesia. Jangan dibiarkan seperti pada saat di Viet­nam, se­telah Malay­sia menang 2-0 di kandang, Vietnam seperti kehi­langan akal, buntu untuk menem­bus perta­hanan Malaysia. Bukan kayak begitu.

Main di kan­dang mereka, kita jangan terpro­vokasi agar tidak terkena kartu. Apalagi lima pemain kita kan sudah ada yang mengan­tongi kartu kuning. Itu yang harus disiasati, jangan sampai terjadi dikeluarkan dari lapangan.

Oh ya,  banyak politisi menya­yangkan Timnas dan PSSI di­jamu makan oleh Abu­rizal Bakrie, komentar Anda?

Kalau soal jamuan itu tergan­tung dari sisi pandang mana yang mau dilihatnya. Kita kan kesana bukan dalam kapasitas Ical (nama panggilan Abu Rizal Bakrie) sebagai pimpinan par­tai. Tapi se­bagai pemilik perusahaan Bakrie Group yang su­dah mem­bantu PSSI sekian lama, sekian banyak.

Dan dia berkenan juga mem­beri­kan tanah seluas 25 hek­tare untuk pembangunan in­fra­struktur PSSI. Jadi, jangan di­lihat dari kacamata yang sem­pit ka­rena siapapun kita terima kalau ada yang mau se­perti beliau.

Jadi selama ini yang mem­bantu Timnas apa memang hanya  dari keluar­ga Ical?

Ya. Tapi saya tidak tahu kenapa beliau begitu antusias. Ya mung­kin beliau ingin menyampaikan sesuatu lagi sebagai sumbangsih kepada sepakbola nasional. Kan dalam aturan PSSI jelas, yang penting kepengurusan sekarang ini betul-betul meletakkan dasar dan fundamental yang kuat. Se­lanjutnya siapa yang akan me­mim­pin, terserah.

Jadi PSSI yakin tidak ada unsur politik di balik itu?

Sepakbola itu tidak boleh di­cam­puradukkan dengan politik. Sangat dilarang.

Meski Nurdin Halid adalah politisi Partai Golkar dan Ical ada­lah ketua umunnya?

Jangan dikait-kaitkan begitu.  Kan banyak pengurus PSSI yang bukan dari Golkar juga datang. Jadi, nggak ada urusan dengan partai. Partai ya partai, sepakbola  ya sepakbola.

Jadi, sama sekali tak ada kai­tan­­­nya. Jangan dipolitisir. PSSI saja tidak mempolitisasi kenapa yang lain malah mem­politisasi. Fa­na­tis­me yang sempit seperti ini.

Sekarang begini saja, kalau ada yang mau nyumbang ke kita, kita datangin. Kita bawa tim nasional, tidak ada masalah. Tapi sekarang pada diam saja sih.

Ngapain saja ketemu Ical?

Yang jelas, kita datang untuk menyampaikan terima kasih ke­pada keluarga Bakrie karena su­dah banyak dibantu. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya