Berita

Kasino: Kejatuhan Pemerintah Itu Konsekuensi Logis

SELASA, 21 DESEMBER 2010 | 16:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kalangan politisi dan pengamat politik menyebut tahun 2010 sebagai tahun penuh gonjang ganjing politik maupun instabilitas keamanan baik di pusat dan daerah.

Aktivis politik, Achmad Kasino, berpandangan, sumber utama instabilitas ada di lemahnya kepemimpinan Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono dalam sistem pemerintahan yang notabene presidensial.

"Kalau sikap seperti ini diteruskan pada 2011, akan lebih tambah parah kondisi sosialnya," ujar Kasino saat berdialog dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 21/12).
 

 
Tokoh gerakan mahasiswa 1998 ini berpandangan, masyarakat saat ini sudah melek politik dan sudah dapat menyuarakan aspirasinya sendiri. Kekecewaan masyarakat juga disuarakan para tokoh agama dan kelompok mahasiswa. Bukan tidak mungkin akan timbul gelombang protes yang lebih besar dari rangkaian demonstrasi sepanjang 2010, pada tahun depan.

Sementara, karakteristik elit partai politik yang transaksional, lanjut pendiri Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi ini, tidak akan mampu menopang soliditas pemerintah.

"Ketika banyak pihak yang melakukan gerakan protes dan itu semakin besar, SBY akan ditinggalkan koalisi yang ada sekarang. Inilah problem elite," tegasnya.

Kasino tidak mengkhawatirkan tuduhan dari kubu pemerintah dan partai penguasa bahwa gerakan moral sudah didomplengi kepentingan politik elite-elite lama yang ingin berkuasa kembali.

"Saya yakin mahasiswa adalah gerakan moral yang murni. Mereka dan elite tua bagaikan air dengan minyak. Mahasiswa hari ini tidak hanya ikut-ikutan. Kita belajar dari pengalaman 1998 bahwa satu gerakan tanpa daya konsepsi akan patah di tengah jalan oleh kelompok kepentingan. Gerakan mahasiswa sedang berupaya menggodok blueprint itu," tegasnya.

Apakah desas-desus adanya rencana besar untuk memakzulkan pemerintahan di awal 2011 benar adanya?
[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya