Berita

2010, Gonjang Ganjing Politik Dikuasai Pengusaha dan Parpol

SENIN, 20 DESEMBER 2010 | 17:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sepanjang tahun 2010, perpolitikan nasional penuh gonjang ganjing, tidak ada kepastian politik di samping tidak ada kepastian hukum.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsyah, mengatakan hal itu kepada Rakyat Merdeka Online, (Senin, 20/12). Ketidakstabilan politik itu tidak hanya terjadi di pusat namun menjalar hingga ke daerah. Indikasi yang jelas adalah menumpuknya sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi. Indikasi lain, ada perbedaan tajam antara kemauan politik elit dan rakyat seperti yang terlihat di Jogjakarta.

Ketidakpastian politik di pusat yang paling mencolok adalah ketika keputusan paripurna lembaga politik DPR tentang Bank Century tidak dihargai Presiden dan lembaga-lembaga hukum.


Ketidakpastian politik di pusat juga disebabkan oleh keberadaan Sekretariat Gabungan Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah.

"Setgab itu pengacau politik karena itu mengebiri kebijakan negara yang resmi dan demokrasi itu sendiri," jelas Iberamsyah.

Gurubesar Ilmu Politik ini melanjutkan, selama tahun 2010 Indonesia telah kehilangan kepemimpinan seorang Presiden. SBY ia nilai tidak punya ketegasan dalam memimpin sistem politik yang notabene Presidensial.

"Ada indikasi, politik kita dikuasai oleh kekuatan pengusaha dan partai politik tanpa ada peran Presiden yang tidak tegas. Hukum dan politik diarahkan oleh kepentingan modal pengusaha dan partai politik. Itu paling jelas terlihat dalam kasus Bank Century dan mafia pajak yang tidak pernah selesai," paparnya.

"Presiden dalam kungkungan pengusaha dan partai politik. Tahun 2010 fenomena itu sangat terasa dibandingkan lima tahun sebelumnya. Sementara lembaga-lembaga yang jadi harapan seperti KPK dan MK dibusuki, lembaga-lembaga ad hoc seperti Satgas Mafia Hukum hanya untuk pencitraan," pungkasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya