Berita

Kabinet dan Mustafa Sama-sama Tidak Layak Dipertahankan

JUMAT, 17 DESEMBER 2010 | 14:02 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu memvonis Menteri BUMN Mustafa Abubakar tidak berkinerja baik. Diprediksi, harapan masyarakat dan khususnya pekerja BUMN akan membaiknya pengelolaan BUMN semakin menipis.

Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono, mengingatkan  bagaimana BUMN- BUMN pernah menjadi motor penggerak bangkitnya perekonomian nasional pasca krisis moneter tahun 1998.

"Akan tetapi yang terjadi dengan BUMN-BUMN di era Mustafa Abubakar cukup memprihatinkan," kata Arief dalam pernyataan yang diterima Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 17/12) .


Ia sebutkan beberapa BUMN yang dahulu memiliki nama besar seperti PT Djakarta Lloyd, PT Industri Sandang, sampai nyaris gulung tikar karena kesulitan keuangan yang serius. Lalu BUMN-BUMN penting seperti Garuda, Merpati juga tetap tersandera persoalan finansial yang membuat perusahaan tersebut sulit berkembang.

Dari survei yang dilakukan FSP BUMN, yang menanyakan soal kinerja BUMN  dibawah kepemimpinan Mustafa Abubakar satu tahun terkahir, 76,3 persen responden menjawab kinerjanya menurun. Sementara 20,4 persen mengatakan meningkat dan sisanya abstain.

Bahkan, 80,4 persen responden mengatakan, Meneg BUMN layak direshuffle dari Kabinet SBY-Boediono, terutama dikarenakan skandal yang terjadi pada saat IPO KS yang menyebabkan pemerintah SBY-Boediono telah menjual aset negara. Sebanyak 17,2 persen menjawab Mustafa tidak perlu dicopot. Sisanya abstain.

Selain secara khusus menyorot kinerja Meneg BUMN dan barisan BUMN di bawah kepemimpinannya, FSP BUMN juga melakukan survei untuk mengetahui tingkat kepuasan atas hasil kinerja kabinet SBY-Boediono terkait keadaan ekonomi secara umum. Sebanyak 52.9 persen responden menjawab tidak puas. 39,4 persen mengaku puas dan sisanya abstain.

Tentang kondisi ekonomi sekarang dibanding tahun lalu berdasarkan kinerja Kabinet SBY-Boediono, 42,8 persen menjawab kurang baik. Sementara 28.3 persen menyatakan sama saja dan 18,7 persen merasa lebih baik. Sebanyak 10,2 persen responden tidak menjawab.

Metodologi survei di atas menggunakan metode wawancara, dilakukan 27 November - 10  Desember. Populasi survei adalah karyawan BUMN, buruh swasta, dan pengusaha yang berhubungan dengan BUMN.

Jumlah sampel sebesar 10 ribu responden, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 97 persen. Penarikan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu BUMN, rekanan perusahaan BUMN yang  terdiri hanya dari 100 responden.

Kualitas kontrol terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 15 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kontrol tidak ditemukan kesalahan
berarti.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya