RMOL. Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala Densus 88, Ustad Abu Bakar Baasyir menasihatkan mereka untuk meluruskan kesalahan Densus 88 yang dimurkai Allah.
Sebelumnya Baasyir mengungkapkan, telah terjadi penghinaan besar dan pelanggaran berat terhadap hukum Allah dan sunnah rasul oleh Densus 88 Anti Teror.
Pelanggaran itu ketika Densus 88 menuduh I'dad (mempersiapkan kekuatan fisik dan mental serta menggunakan senjata untuk kepentingan bela negara atau Islam) yang dilakukan di Aceh sebagai perbuatan teror dan yang mengamalkannya adalah teroris.
"Bapak-bapak selaku pimpinan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Maka saya menasihatkan, agar menghapus tuduhan teroris terhadap mereka yang mengamalkan ibadah i'dad dan memperlakukan mereka sesuai ketentuan syariat dalam Al-quran dan sunnah," tulis Baasyir dalam surat tiga lembar yang diterima
Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (15/12).
Baasyir mengakui bahwa para tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 di Aceh, karena terlibat dalam pelatihan militer telah melanggar larangan memiliki senjata api tanpa izin. Tetapi, yang seharusnya dilarang adalah mereka yang memiliki dan berlatih senjata untuk kejahatan, bukan untuk mereka yang menaati ibadah i'dad sesuai perintah Allah.
"Kalau untuk menaati perintah Allah dan rasulNya harus diberi kelonggaran, meskipun dengan pengawasan, karena dalam Islam ada ketentuan manusia boleh membuat peraturan tetapi tidak boleh bertentangan dengan hukum Allah dan rasulNya," tulis Ustadz lagi.
Di akhir suratnya itu, Baasyir mengutarakan alasannya mengapa harus menyampaikan tadzkiroh.
Agar saya mempunyai alasan di hadapan Allah untuk melepaskan tanggung jawab di akhirat nanti, karena saya melihat penghinaan syariat i'dad oleh Densus 88, maka saya harus peringatkan dengan harapan mau bertobat dan bertaqwa. Allah berfirman (Al-Araf:164) Dan ingatlah ketika suatu umat diantara mereka berkata: mengapa kamu menasihati kamu yang dibinasakan atau diazab oleh Allah dengan azab yang sangat keras? mereka menjawab: Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada tuhanmu dan agar mereka bertakwa.Bila tadzkiroh saya ini dilecehkan dan mereka terus menghina dan menghalangi pengamalan syariat i'dad sehingga Allah murka dan menurunkan azab/bencana kepada mereka, semoga saya diselamatkan Allah dari azabNya, karena saya sudah berusaha mengingatkan semampu saya. Allah berfirman: (Al-Araf:165)
Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jabat dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim sikasaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik.[ald]