Berita

romahurmuziy /ist

Demokrat Jadi Bungker Koruptor, Romy Mewanti-wanti

RABU, 15 DESEMBER 2010 | 10:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Persatuan Pembangunan mengharapkan niat baik Partai Demokrat untuk memberi contoh gamblang mengenai penegakan supremasi hukum.

"Kami berharap, penghargaan terhadap hukum itu dicontohkan secara fair oleh Partai Demokrat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 15/12).

Mengapa harus Partai Demokrat yang memberikan contoh, politisi muda ini punya jawaban, karena sebagai partai yang memenangkan Pemilu dengan suara mayoritas dan faktanya kini sedang berkuasa alangkah baiknya Demokrat memperlakukan hukum untuk kepentingan keadilan.
 

 
"Presiden kita juga kan dari Partai Demokrat. Contoh dari Partai Demokrat secara keseluruhan bisa memberikan insiprasi pada penegakan hukum," jelasnya.

Romy berpendapat, cara paling mudah bagi Demokrat adalah melepas kader-kadernya yang kini menjabat kepala daerah diproses secara hukum bila terduga melakukan pelanggaran hukum.

PPP sendiri memiliki beberapa catatan kasus yang bisa dijadikan refleksi oleh Demokrat. Romy membeberkan, terdapat beberapa kepala daerah yang pindah partai masuk ke Demokrat untuk menghindari proses hukum.

"Dalam banyak catatan praktisi hukum, berkembang fenomena Partai Demokrat hanya jadi tempat berlindung. Wajar, orang bermasalah hukum cenderung mencari perlindungan kepada partai penguasa. Demokrat bukan melindungi loh ya, tapi jadi tempat pelarian koruptor misalnya," ungkapnya.

Jika itu yang terjadi, lanjut Romy, akan sangat kontras dengan komitmen Presiden Yudhoyono yang tak lain adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Presiden sudah menunjukkan itikad baiknya, komitmen tinggi, tapi level di bawahnya macet terutama ketika masuk ke tataran pro yustisia. Itu perlu untuk menajdi catatan," terang Romy.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya