Berita

eva sundari/ist

Melenceng, Satgas Antimafia Hukum Cuma Nguber Kasus

RABU, 01 DESEMBER 2010 | 10:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum sudah melenceng dari tugas semestinya, yaitu fokus pada mereformasi sistem penegakan hukum dan birokrasi di dalam lembaga-lembaga hukum konvensional yang sudah ada.

Demikian dikatakan anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menanggapi desakan untuk meninjau ulang fungsi lembaga ad hoc bentukan Presiden SBY itu.

Menurut Eva, Satgas memang dibentuk untuk menjalankan kepentingan politik pemerintah. Tapi bukan kepentingan politik partai atau golongan penguasa.


"Wajar Satgas dibentuk untuk kepentingan politik tertentu. Program andalan SBY itu penghapusan korupsi, tapi faktanya indeks korupsi Indonesia stagnan dan persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi menurun," ujarnya.

Masih menurutnya, Satgas dibentuk karena sistem dan lembaga konvensional tidak bisa diandalkan.

"Satgas itu fokus ke pemberantasan mafia yang kerjanya fokus ke peningkatan kredibilitas lembaga hukum yang sudah ada. Satgas harusnya fokus pada upaya perbaikan sistem," tegasnya.

Yang disayangkan, Satgas justru masuk ke dalam penanganan kasus per kasus.

"Dia sepertinya nguber kasus. Harusnya sistem yang diperbaiki bukan kasus. Satgas keluar dari jalur yang benar," ujar Eva.

Dia berpendapat, perlu ada pembatasan masa tugas lembaga yang diketuai Kuntoro Mangkusubroto itu, agar ia lebih fokus pada tugas yang dimandatkan Keppres pembentukannya. Tugas utama itu harus dijalankan dengan koordinasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi yang mendapat mandat dari UU.

"Tema kerjanya harus capacity building lembaga penegak hukum. Harus berupaya memandirikan sistem berjalan di relnya bersama KPK yang dapat mandat dari UU. Pembatasan masa kerja itu perlu," tambahnya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya