Berita

ilustrasi

MISTIK 1 SURO

Inilah Orang-orang yang Wajib Diruwat

Oleh: Ki Hadi Sungirwan
JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | 07:51 WIB

SUDAH kaya tapi banyak masalah? Wajah tampan tapi sulit jodoh? Wajah cantik tapi ditinggal suami? Sekolah tinggi tapi sulit dapat kerja? Apakah penyebab semua ini? Mungkin ada kotoran atau energi negatif pada diri kita, sehingga perlu diruwat. Mungkin mereka adalah manusia yang tergolong sukerto, sehingga wajib diruwat.

Bukti paling nyata manfaat ruwatan diungkapkan oleh Dr Pratiwi Sudarmono, seorang antariksawan NASA yang mewakili Indonesia. Diungkapkan kepada Ki Ageng Mas’ud Thoyib, Dr Pratiwi mengakui semua itu.

“Saat itu saya tanya beliau, kenapa anak ibu diruwat? Beliau menjawab, saya adalah orang Jawa yang menghormati budaya Jawa. Anak saya tunggal yang menurut kepustakaan Jawa termasuk harus diruwat. Kalau saya tidak meruwat maka saya mempunyai hutang psikologis. Alhamdulillah anak saya sudah diruwat, dan menjadi anak dengan masa depan baik serta terhindar dari malapetaka,” ungkap Ki Mas’ud.

Dalam tradisi budaya Jawa, jika seorang anak dilahirkan dalam jenis sukerto, maka merupakan hutang bagi orangtuanya untuk segera melaksanakan ruwatan. Ruwatan dipercaya menghilangkan kotoran batin, dan menambah energi positif untuk kesuksesan anak di masa depan. Anak Sukerto yang perlu diruwat antara lain:

Ontang-Anting (anak tunggal), Uger-uger Lawang (2 anak lelaki), Kembang Sepasang (2 anak wanita), Kedhana-Kedhini (lelaki dan wanita), Kedhini-Kedhono (wanita dan lelaki) Anak Kembar, Cukit Dulit (3 anak lelaki), Gotong Mayit (3 anak wanita), Sendang Kapit Pancuran (3 anak: lelaki, wanita, lelaki), Pancuran Kapit Sendang (3 anak: wanita, lelaki, wanita), Sarimpi (4 anak wanita), Saramba (4 anak lelaki), Keblat Papat (4 anak: lelaki, wanita, lelaki, wanita).

Pandhawa (5 anak lelaki), Pandhawi (5 anak wanita), Pipilan (5 anak: 4 wanita & 1 lelaki), Pandhangan (5 anak: 4 lelaki & 1 wanita), Pandhawa Nyandhangi (6 anak: 5 lelaki, terakhir wanita), Gilir Kacang (banyak anak: lelaki, wanita berturutan), Garendhel (banyak anak, lelaki semua terakhir wanita, atau sebaliknya), Julung Pujud (anak lahir saat matahari terbenam), Julung Wangi (anak lahir saat matahari terbit), Julung Sungsang (anak lahir tepat jam 12 siang), Julung Caplok (anak lahir di waktu senja).

Anak-anak yang pada waktu kelahirannya bermasalah juga wajib diruwat. Misalnya saja anak yang Tiba Sampir (bayi leher terlilit usus), Tiba Ungker (bayi badan terlilit usus), Jempina (anak lahir premature), Margana (anak lahir di perjalanan), Wahana (anak lahir saat keramaian), Wuyungan (anak lahir saat bencana alam/huru-hara), Bungkus (bayi terbungkus ari-ari), Karendha (2 anak lahir dalam 1 bungkus), Wungle (bayi kulit albino), Sumala (anak cacat lahir), Wujil (bayi cebol/pendek), Wungkuk (bayi lahir bongkok), Cemani (anak kulit gelap), Salewah (bayi kulit separo albino), atau bayi Wungkul yakni bayi dengan kepala kecil. (bersambung).


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya