Berita

Wawancara

WAWANCARA

Lalu Mara Satriawangsa: Buat Apa Ical Ketemu Gayus, Nggak Ada Urusannya Tuh...

RABU, 17 NOVEMBER 2010 | 05:09 WIB

RMOL. Aburizal Bakrie (Ical) memang nonton semifinal turnamen tenis Commonwealth yang digelar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tapi tidak bertemu dengan terdakwa kasus pajak Gayus Tambunan.

“Untuk apa Pak Ical ketemu Gayus, nggak ada urusan itu,’’ ujar Juru Bicara Ical, Lalu Mara Satriawangsa,  kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Berikut kutipan wawancara dengan Wakil Sekjen Partai Golkar itu:


Apa iya nggak ketemu, kan Gayus juga nonton di tempat yang sama?
Kan sudah jelas kita sampaikan berkali-kali, bahwa Pak Ical pada Jumat (12/11) malam ada di Palembang untuk mengisi acara KNPI. Kemudian Sabtu (13/11) pagi, Pak Ical langsung ke Bali, berangkatnya juga ramai-ramai. Kemudian siangnya nonton semifinal tenis. Minggunya final, nonton lagi.

Sama siapa saja yang ikut ke Bali?
Yustejo Tarik, Wailand Wala­langi, Hadiman  Yanuar Mangi­tung, Hasrullah, dan lain-lain teman-teman tenis Pak Ical serta Ibu Tatty Bakrie dan putra-putri Pak Ical yakni Dhita, dan Ardi Bakrie, serta cucu-cucunya.

Apa cuma nonton tenis saja ke Bali?
Ya, nonton tenis biasa kok. Tiap tahun beliau selalu nonton tenis. Beliau kan pembina tenis, meskipun tidak sebagai ketua umum Pelti (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia). Hampir se­mua pemain tenis adalah binaan Pak Ical.

Siapa saja?
Di antaranya Yayuk Basuki, Suharyadi, Utaminingsih, Yanuar Mangitung Waliand Walala­wangi, Ja­nuar Mangi­tung, Sulis­tiono, dan Abdul Kaharmim.

Apa Ical sempat ketemu de­ng­an Gayus?
Tidak, buat apa Pak Ical ke­temu dengan Gayus. Nggak ada urusannya tuh.

Gayus berangkat ke Bali naik pesawat khusus yang di­per­siap­kan oleh tokoh politik, apa betul begitu?
Nggak ada. Lagipula buat apa dan darimana kabarnya. Sebab, namanya pesawat carter sangat jelas, kapan take off dan regis­tra­­sinya. Katanya dibilang Pon­dok Cabe, tidak bisa pesawat semba­rangan mendarat di sana. Selain pesawat polisi dan Pelita Airlines.

Bagaimana soal isu grup Bakrie disebut-sebut menyuap Gayus, apa benar?
Itu kan anak perusahaan pu­blik. Jadi, sebagai perusahaan publik maka laporan bukunya harus diaudit oleh auditor inde­penden. Setelah diaudit maka dipublikasikan melalui media massa. Namanya audit maka kas­nya harus jelas yakni uang ma­suk, uang keluar, tanggal dan nilainya berapa.

Semuanya ada di laporan keuang­an untuk dipublikasikan per kuartal, dan per semester. Jadi, semuanya transparan dan bisa diakses laporan keuangan dan pemegangnya. Lagipula Pak Ical tidak ikut-ikutan lagi di perusahaan.

Sejak kapan itu?
Sejak 2004, beliau sudah tidak ada lagi di bisnis, tapi sudah kon­sentrasi di Partai Golkar, beliau sudah melepaskan semua jaba­tan­nya sebagai chief man Bakrie Grup. Apalagi sekarang lebih fo­kus sebagai Ketua Umum Partai Golkar dengan program catur sukses untuk pertama dan kedua sedang berjalan. Jadi, hasilnya sudah jelas kok.

Apa reaksi Ical terhadap isu ini?
Beliau bilang, kenapa kita de­mikian cepat berpaling. Semen­tara bangsa ini menghadapi co­baan yang demikian berat yakni meletusnya gunung merapi itu mem­buat ratusan lebih pe­ngung­si, dan 300 ribu orang hilang akses perekonomiannya. Demi­kian juga di Mentawi, dan Wasior puluhan ribu orang hilang akses ekonomi.

Nah, sekarang kita sebagai bangsa harusnya memikirkan bagaimana kehidupan bangsa ini bisa kembali seperti semula. Makanya Golkar sedang meng­kaji, memikirkan, dan mengu­sul­kan apakah nantinya kredit usaha kecil dan menengah yang di­terima oleh saudara-saudara kita di Mentawai, Merapi dan Wasior.

Apa itu saja reaksinya?
Beliau mengatakan, kalau nggak mau ditiup angin nggak usah jadi pohon yang tinggi. Namanya pohon yang tinggi pasti kena angin. Karena posisi Golkar yang semakin bagus, pasti se­makin ada aja cobaan-cobaannya.

Yang penting adalah Golkar tidak boleh luput dari perhatian­nya kepada rakyat. Golkar harus terus memegang konsisten motto­nya yakni suara Golkar adalah suara rakyat. Isu yang tidak benar ini jangan sampai mengganggu apa yang memang kita pikirkan dan apa yang kita kerjakan untuk kepentingan rakyat.

Jadi, Ical tidak terpengaruh ya?
Ya, Pak Ical meminta kader Partai Golkar agar tidak terpenga­ruh dengan isu yang tidak benar ini. Terus lanjutkan pekerjaan yang sudah kita sepakati. Baik di Rakornas, dan Rapimnas. Bahwa program kerja kita sudah sukses dalam konsolidasi, kaderisasi dengan pembangunan ekonomi demokrasi. Dan target kita sukses di Pileg dan di Pilpres nanti. Hasil surveynya sudah kelihatan, se­hingga jangan sampai isu ini men­dapat dampak.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya