RMOL. Setelah bintang porno asal Jepang, Miyabi, giliran Tera Patrick, artis bokep asal Amerika Serikat nongol di film Indonesia. Kehadiran Miyabi dan Tera langsung menuai kontroversi. Seharusnya yang disalahkan bukan bintang bokepnya, melainkan sang produser karena mereka yang mendatangkan si bintang blue film itu. Berikut komentar artis menyoal kedatangan bintang porno.
Lola Amaria, Kayak Nggak Ada Artis Lain Aja
Lola Amaria bingung ketika banyak produser dan sutradara yang memilih bintang porno negara lain untuk berakting di film Indonesia. “Kayak nggak ada artis yang lain?†kata Lola mempertanyakan.
Tapi sutradara film
Betina dan
Minggu Pagi di Victoria Park ini mengatakan, artis porno tak mungkin melakukan adegan seks di film ala Indonesia.
“Untuk kualitas akting belum tentu mereka bisa. Apalagi nama artis porno nggak gitu dikenal di Indonesia. Seperti Tera Patrick siapa? Kalau Miyabi gue pernah dengar, tapi nggak pernah nonton filmnya. Lagian film-film itu (yang di Indonesia) juga nggak ada adegan seksnya kan?†ujar Lola.
Yang membuat Lola bingung, kenapa yang disalahkan selalu para artis yang tak mengerti kesalahannya. Seharusnya yang mengkritik dan mensomasi atau mendemo produser dan sutradaranya bukan artisnya.
“Si artis mau aja main di negara mana pun asal dibayar. Sebenarnya untuk si artis ini nggak perlu didemo, kasian karena mereka nggak ngerti. Bukan berarti gue membela, tapi harusnya yang ditegur itu produsernya. Karena si artis ini kan dikontrak,†tutur Lola.
“Misalnya kayak gue disuruh main film di luar negeri dan menjelek-jelekan negara itu. Gue kan nggak ngerti karena gue disuruh akting dan dibayar. Sama juga dengan Tera Patrick dan Miyabi,†tukas Lola.
Cathy Sharon, Kurang Cocok Dengan Budaya IndonesiaCathy Sharon termasuk selebriti yang tidak setuju dengan beredarnya film horor yang dibintangi oleh bintang porno asing. “Kita harus melihat kondisi budaya masyarakat kita seperti apa,†ucap Cathy saat dijumpai di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Maraknya bintang film porno yang bermain dalam film horor, menurut Cathy, bisa merusak generasi muda. Sebab, imej bintang film porno selalu identik dengan adegan buka-bukaan. “Kasian kan kalau yang nonton anak-anak di bawah umur yang masih
innocent (tak berdosa-
red). Kurang wajar lah menurut aku,†tambah bekas pacar Eno Netral ini.
Bintang film
Dawai Dua Asmara itu juga menyayangkan jika instansi pemerintah yang menangani penayangan film meloloskan film berbau pornografi itu. “Karena film horor laku, sekarang menjamur lagi film horor yang berbau porno. Harus ada batasan kalau menayangkan film seperti itu (berbau porno-
red),†ungkapnya.
Tapi, Cathy tak menyalahkan bintang film porno yang tampil dalam produksi film Indonesia. Hanya, dia berharap keterlibatan bintang film porno asing tak disalahgunakan
production house dengan membuat film yang mempertontonkan adegan vulgar.
“Mereka (bintang film porno-
red) nggak bisa disalahkan, karena di negara mereka memang ada,†tutupnya.
Catherine Wilson, Takut Diprotes WargaBeradu akting dengan bintang film porno bukan persoalan mudah. Catherine Wilson yang ikut main bareng bintang porno asal Amerika, Tera Patrick, waswas kena diprotes masyarakat. Tapi Catherine cuek saja karena ia merasa tak beradegan porno.
“Ada juga rasa takut. Tapi kalau mau protes seharusnya ke dia (Tera Patrick-
red), bukan ke saya. Soalnya kita berdua emang nggak buka-bukaan kok di film. Saya juga nggak mau main film seperti itu,†terang Keket, sapaannya, saat dijumpai di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Di film terbarunya,
Rintihan Kuntilanak Perawan, Keket memang banyak melakukan
scene (adegan) dengan Tera. “Nggak ada yang aneh dari dia, orangnya baik kok, ramah juga. Aku malah bangga bisa main bareng artis Hollywood,†timpal model yang pernah dekat dengan Tommy Soeharto itu.
Keket memahami jika ada masyarakat yang protes. Menurutnya, protes muncul karena masyarakat kurang paham filmnya. “Coba aja nonton filmnya, nonton dulu dong baru komentar. Saya pikir nggak ada yang salah sama filmnya, baik-baik aja kok. Nggak ada yang gimana-gimana,†aku Keket.
Meski bermain bersama bintang porno, Keket menjamin tak ada adegan buka-bukaan dalam filmnya bersama Tera. “Saya dari dulu selektif milih peran. Jadi saya nggak akan terima tawaran main film seperti itu (buka-bukaan-red),†pungkas Keket.
Leony, Harus Disensor DuluBekas artis cilik Leony tak peduli jika si produser memakai artis porno negara lain main di Indonesia atau tidak. Bagi Ony, sapaannya, yang penting filmnya harus lulus sensor dulu.
“Menurut gue agar film Indonesia variasi aja, terserah mau pakai artis porno atau nggak. Itu kan fungsinya lembaga sensor (LSF). Kalau filmnya nggak pantas ditonton, harus ada klasifikasi. Karena selama ini LSF cuma bilang nggak boleh tayang, atau asal motong aja,†ujar Ony yang sedang belajar menjadi sutradara film ini.
Ony mengatakan, memang sudah watak produser yang memakai formula mendatangkan artis porno untuk mendatangkan banyak uang.
“Namanya juga orang dagang. Di mana-mana produser memang begitu, kalau yang satu bikin horor laku, dia akan ikutin. Kalau ada yang pake artis porno, produser lain ikut,†ucap bekas kekasih Eross ini.
Ony tak habis pikir kenapa selalu si artis yang disalahkan. “Itu yang membuat saya merasa lucu aja. Kenapa juga artis pornonya yang disalahkan dan didemo masyarakat. Bukan filmnya atau produsernya yang didemo,†ucap Ony.
“Padahal si artis porno itu tidak beradegan seks di film Indonesia kan. Saya dengar film itu nggak jorok. Jadi aneh kalau artisnya yang disalahkan,†kata Ony.
Rini Idol, Asal Nggak VulgarRini Idol tak ingin ambil pusing dengan maraknya artis porno asing yang tampil dalam film Indonesia. Selama tak ada adegan vulgar, keberadaan bintang film porno itu tak perlu dipersoalkan.
“Mereka kan juga kerja, selama nggak ada adegan yang macem-macem, mereka boleh aja kok main film di Indonesia,†kata Rini saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka, baru-baru ini.
Namun, Rini tetap memberikan perhatian khusus kepada
production house yang mengajak bintang film porno tampil di film yang diputar di Indonesia.
“Karena imej yang ditampilkan bintang film porno itu kan berhubungan sama keseksian. Takutnya masyarakat cuma mau lihat yang begitu (adegan vulgar-
red), tanpa melihat maksud cerita yang ditampilkan sebenarnya,†terang Rini.
Pelantun
Aku Bukan Boneka itu berharap si bintang porno jangan mengejar keuntungan semata, tapi juga belajar main film yang bener.
“Harusnya mereka (bintang porno-
red) juga diajak untuk main film dengan cerita yang bagus. Jangan cuma mementingkan imej mereka supaya banyak yang nonton filmnya,†jelas bekas pacar Anji Drive ini.
[RM]