Berita

didi irawady syamsuddin/ist

Tak Cuma Teroris, Kader Demokrat Minta Remisi untuk Koruptor Juga Dihapus

SELASA, 12 OKTOBER 2010 | 18:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Anggota Komisi III, Didi Irawady Syamsuddin mengaku senang atas rencana pemerintah menghapus pengurangan masa pidana atau remisi terhadap narapidana teroris.

Namun politisi Demokrat ini berharap, penghapusan remisi tidak hanya dilakukan kepada napi teroris tetapi juga kepada para napi koruptor dan narkoba.

"Kepada para teroris, koruptor dan narkoba harus ada hukuman setimpal karena mengancam masa depan bangsa. Terorisme itu menghancurkan Indonesia, korupsi membangkrutkan negara dan narkoba memotong generasi bangsa," terang Didi saat ditemui Rakyat Merdeka Online di lobi Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin  petang (12/10).


Lanjut Didi, meskipun hal itu masih wacana di tengah masyarakat,  dirinya mengimbau kelompok-kelompok masyarakt segera mengajukan secara resmi usulan menghapus remisi terhadap tiga jenis napi tersebut. Sebab semakin banyak para tokoh dan masyarakat yang bersuara akan semakin baik. Tapi dia melihat UU yang ada sekarang sudah cukup baik sejauh aspek kemanusiaan yang menjadi pertimbangan bagi seorang napi diberikan remisi. UU sekarang memberlakukan remisi terhadap orang-orang yang pantas dan sangat selektif.

"Bila nanti ada usulan baru agar tak lagi selektif, harus dituangkan di dalam UU. Sekarang Komisi III dalam posisi menunggu masukan dari masyarakat dan pemerintah. Kita mendukung dengan senang hati," imbuh dia.

Seperti diberitakan, rencana pemerintah menghapus remisi bagi napi teroris disampaikan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar di sela-sela diskusi bertema "Pembinaan Khusus Narapidana Teroris dalam Rangka Penanggulangan Terorisme di Indonesia" di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, pagi tadi.

"Kami ingin diskusi ini dijadikan sebagai masukan, apakah kita (Kemenkum HAM) akan berikan remisi atau tidak usah sama sekalI," ujar Patrialis. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya