Berita

sumarsih/ist

CALON KAPOLRI

Sumarsih Yakin Rintihannya Tak Hanya Didengar Tim Kecil DPR

SENIN, 11 OKTOBER 2010 | 15:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pengajuan Komjen Timur Pradopo sebagai calon Kapolri mengusik rasa kemanusiaan korban pelanggaran HAM kasus Trisakti 1998 dan Semanggi II 1999. Pasalnya, pada saat peristiwa tersebut terjadi, Timur Pradopo menjabat sebagai Kapolres masing-masing untuk Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Dari itu, keluarga korban meminta Tim Kecil yang dibentuk Komisi III untuk mengkategorikan Timur Pradopo sebagai orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa Trisakti dan Semanggi II.

"Timur Pradopo sudah pernah dipanggil Komnas HAM. Karena dua peristiwa itu terbukti terjadi pelanggaran HAM berat. Tapi dalam dua kali panggilan, Timur Pradopo tidak pernah hadir," ujar perwakilan korban Sumarsih kepada Rakyat Merdeka Online di DPR, Jakarta (Senin, 11/10).


Sumarsih merupakan ibu Norman Irawan, mahasiswa Univeritas Atmajaya yang tewas saat kerusuhan Semanggi I 1999 lalu. Sebagai keluarga korban, dia mengaku mengikuti penyelidikan kasus tersebut baik di Pansus DPR maupun di Komnas HAM.

"Saya ikuti secara intens siapa-siapa saja jenderal yang tidak pernah memenuhi panggilan (Komnas HAM). Timur Pradopo termasuk salah satunya. Jika Timur terpilih sebagai Kapolri itu bahaya bagi rakyat kecil. Kemungkinan dia akan mengulangi lagi terhadap rakyat kecil,"tegasnya.

Selama belasan tahun, Sumarsih bersama para keluarga korban lainnya memperjuangkan agar para jenderal yang terlibat kasus tersebut segera diadili. Bahkan dalam aksi acara Kamisan ke-179 yang digelar di depan Istana kemarin, keluarga korban menyampaikan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyatno, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Isi surat tersebut adalah penolakan terhadap pencalonan Timur Pradopo.

"Sekarang rakyat akan melihat sejauh mana DPR mau menjadikan bangsa ini jadi lebih baik. Ketika kami melakukan sesuatu, kami punya rasa optimis. Kami percaya suara kami tidak hanya di dengar DPR dan tim kecil, tetapi juga orang-orang yang berhak menuntukan siapa Kapolri baru," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya